Pasar Apresiasi Emas, IHSG Hijau

Bisnis.com,27 Jul 2020, 15:52 WIB
Penulis: Dhiany Nadya Utami
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri lajunya di zona hijau pada perdagangan Senin, (27/7/2020).

IHSG ditutup di level 5.116,66 setelah menguat 33,67 poin atau 0,66 persen ke. Adapun sepanjang perdagangan indeks bergerak dalam rentang 5.080,12—5.116,66.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 190 saham menguat sedangkan 2017 melemah, dan 191 lainnya stagnan atau tak beranjak dari posisinya semula.

Secara akumulasi, total transaksi yang tercatat pada hari ini mencapai Rp7,31 triliun dengan aksi jual bersih dengan nilai Rp446,04 miliar di seluruh pasar. Sementara itu kapitalisasi pasar tercatat senilai Rp5,94 triliun.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan penguatan IHSG hari ini utamanya disebabkan oleh apresiasi pasar terhadap penguatan harga emas dunia sehingga indeks ikut bergelora.

Dia menyebut hal ini juga dilihat dari sejumlah emiten terkait emas yang melesat pada perdagangan hari ini seperti PT J Resources Asia Pasific Tbk. (PSAB) yang terbang 19,47 persen.

Selain PSAB, saham-saham seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) juga menguat, masing-masing naik 8,45 persen dan 5,84 persen.

“Secara garis besar, IHSG menguat sebab market sangat mengapresiasi kenaikan harga emas dunia. Di sisi lain, market juga menyambut a new normal era,” ungkap Nafan, Senin (27/7/2020).

Adapun, hingga pukul 15.10 WIB harga emas untuk pasar spot bergerak menguat 1,73 persen ke level US$1.934,85 per troy ounce. Level tersebut menembus level tertinggi emas spot sepanjang sejarah US$1.911 per troy ounce pada 2011.

Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak Desember 2020 di bursa Comex meroket 1,7 persen ke level US$1.958 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini