SMF Genjot KPR di Daerah, Minta Pemda Lebih Aktif Hingga Dorong Peran BPD-BPR

Bisnis.com,27 Jul 2020, 18:59 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial Ananta Wiyogo di sela-sela paparan pencapaian kinerja tahun 2017 & rencana kerja tahun 2018, di Jakarta, Jumat (2/3/2018).JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Ananta Wiyogo menjelaskan bahwa kerja sama berbagai pihak merupakan kunci pembiayaan perumahan untuk rakyat berjalan efektif.

Pasalnya, sejak SMF berdiri pada 2006, pembiayaan perumahan yang telah disalurkan SMF telah mencapai sebesar Rp66,25 triliun kepada 1.039.532 debitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Terdiri dari pembiayaan sebesar Rp53,99 triliun, sekuritisasi KPR sebesar Rp12,15 triliun, dan pembelian KPR sebesar Rp106 miliar, baik kepada lembaga penyalur seperti perbankan dan multifinance, termasuk program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Porsi distribusi pembiayaan terbesar masih didominasi wilayah Indonesia bagian barat terbagi atas 84.26%, sementara 15,07% wilayah tengah dan sisanya sebesar 0,67% wilayah timur.

"Maka kita tidak bisa sendirian. Partner kita di Indonesia bagian timur, khususnya Bank Pembangunan Daerah [BPD] itu harus mulai aktif dan proaktif menyalurkan KPR," ujarnya, Senin (27/7/2020).

SMF siap memberikan pelatihan, segala persyaratan dan standar operasi yang diperlukan lembaga tersebut untuk menyalurkan KPR, hingga refinancing apabila lembaga butuh sokongan likuiditas.

"Jadi tergantung BPD itu sendiri dan jangan lupa harus ada juga support oleh pemerintah daerah selaku pemegang sahamnya. Kalau political will-nya ada, kami siap bantu, kok, menjadi partner," tambah Ananta.

Selain itu, SMF pun tengah menjajaki peran Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk ikut mendanai sektor properti agar SMF bisa ikut menopang pendanaan KPR di daerah.

Namun demikian, Ananta menyadari tantangan utamanya ada dari sisi permodalan BPR yang biasanya terbatas. Tapi, BPR juga memiliki keunggulan dari sisi kedekat nasabahnya, terutama karena cakupannya berada di daerah kecil.

"Untuk BPR kami sedang evaluasi, eksplore, kalau memang BPR itu mau lebih proaktif dan transparansinya memadai, kami tidak akan ragu-ragu juga untuk bekerja sama dengan BPR. Ada pilot project-nya, nanti kita lihat berhasil atau tidak," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini