Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (BRI Agro) mencatatkan penyaluran kredit pemilikan rumah subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (KPRS FLPP) tertinggi kedua pada semester I/2020.
Direktur Bisnis BRI Agro Sigit Murtiyoso mengatakan BRI Agro mendukung program pemerintah dalam proses penyaluran kredit kepemilikan rumah. Dengan kepercayaan yang diberikan pemerintah kepada BRI Agro, perseroan dapat meraih capaian kedua dalam realisasi kuota sampai dengan Juni di antara 42 bank penyalur KPR subsidi.
BRI Agro berkomitmen untuk dapat melayani penyaluran KPRS FLPP untuk membiayai pembelian rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Persyaratan untuk debitur KPR subsidi BRI Agro diberikan kepada masyarakat dengan penghasilan maksimal Rp8 juta dengan harga rumah berkisar mulai Rp130 juta sampai dengan Rp160 juta dan maksimal jangka waktu hingga tahun," terangnya dalam keterangan resmi, Senin (27/7/2020).
Sigit menjelaskan saat ini BRI Agro telah bekerja sama dengan 116 developer perumahan subsidi. Perseroan masih terus melakukan proses kerja sama dengan beberapa developer perumahan subsidi maupun perumahan komersil yang tersebar di Indonesia.
BRI Agro telah menyalurkan KPRS FLPP sejak 2018 dan pencapaiannya selalu meningkat setiap tahun. Penyaluran KPRS FLPP BRI Agro meningkat sebesar 1.822 persen, dari Rp2,79 miliar pada Juni 2019 menjadi Rp53,66 miliar pada Juni 2020.
Dari kuota tahun ini yang diberikan kepada perseroan, telah tersalurkan 100 persen hingga Juni 2020. Saat ini BRI Agro telah mengajukan penambahan kuota penyaluran KPRS FLPP untuk semester II/2020.
"Kami optimis bahwa keberpihakan kami untuk dapat terus melayani masyarakat, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah, masih sangat sangat terbuka. Kami berharap melalui penyaluran KPRS bisa berperan secara aktif untuk menyukseskan program pemerintah dalam penyediaan kepemilikan rumah bagi masyarakat," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel