Kejar Setoran Kontrak Baru, Ini Strategi WIKA Gedung (WEGE)

Bisnis.com,28 Jul 2020, 18:25 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Suasana rapat umum pemegang saham luar biasa PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk di Jakarta, Selasa (28/7/2020). Dalam rapat yang menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak tersebut, perseroan mengubah susunan pengurus. Hingga akhir semester I/2020, WIKA Gedung mencatat perolehan order book senilai Rp12,2 triliun./WIKA Gedung

Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE) mengantongi nilai kontrak baru senilai Rp1,09 triliun hingga semester I/2020. Penyertaan perusahaan dalam upaya pemulihan ekonomi nasional diharapkan jadi katalis positif dalam peningkatan nilai kontrak baru.

Direktur Utama WEGE Nariman Prasetyo mengatakan, salah satu kontributor besar nilai kontrak baru pada paruh pertama tahun 2020 adalah pembangunan gedung Bank Indonesia di Palangkaraya, Kalimantan Tengah yang bernilai Rp203 miliar. 

"Rencananya pengerjaan proyek ini akan menelan waktu 720 hari dan sekarang sedang dalam tahap persiapan.," jelasnya dalam paparan publik perusahaan, Selasa (28/7/2020).

Menyusul dibelakangnya adalah pembangunan Nasdem Tower dengan nilai kontrak 120 miliar yang akan dikerjakan dalam 12 bulan mendatang. Selain itu, proyek pembangunan Kantor Bank Mandiri di Denpasar, Bali yang menelan biaya Rp110 miliar juga turut dimenangkan oleh WEGE pada semester I/2020.

Proyek-proyek lain yang dikantongi WEGE adalah RS Pertamina Simprug Corona, RS Antam Medika, The Park Mall Kendari (PSA), RSPJ Darurat Corono PT Pertamedika DKI Jakarta.

Selain itu, ada RS Airlangga Surabaya Corona, RS Corona Lamongan, RSCM Darurat Corona RSCM DKI Jakarta dan Interior Gedung BUMN.

"Komposisi kontrak baru kami paling banyak dari pasar BUMN 42 persen, pemerintah 31 persen dan swasta 27 persen," katanya.

Nariman melanjutkan, pihaknya juga telah merevisi target nilai kontrak baru untuk tahun 2020. pasalnya, pandemi virus corona cukup berdampak pada kegiatan usaha WEGE.

Untuk tahun 2020, WEGE mematok target kontrak baru senilai Rp3,4 triliun, jauh menurun bila dibandingkan dengan target sebelumnya sebesar Rp14,94 triliun. Meski demikian, Nariman optimistis pihaknya dapat mencapai target tersebut.

Salah satu faktor pendorong optimisme ini adalah disertakannya WEGE dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sesuai denga Peraturan Pemerintah No 23/2020.

"Dengan PP 23/2020, kami langsung menjadi afiliasi BUMN dalam proyek-proyek terkait pemulihan ekonomi. Selain itu, kami juga dapat mengikuti tender-tender yang memenuhi prakualifikasi dasar-dasar proyek," jelas Nariman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini