Konten Premium

Sri Mulyani, Skenario Tambahan Utang 2021 & Upaya Mencegah Resesi

Bisnis.com,28 Jul 2020, 23:11 WIB
Penulis: Ilman A. Sudarwan
Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir dan direksi Himbara menyampaikan rencana penempatan uang pemerintah untuk akselerasi kredit/Antara Foto

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah memutuskan mengerek defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi 5,2 persen produk domestik bruto pada 2021. Hal ini dilakukan sebagai respon menghindari resesi dan memastikan ekonomi mulai pulih pada tahun depan.

Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal I/2020 sendiri berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai Rp3.922,6 triliun. Sedangkan PDB sepanjang 2019 yakni Rp15.833,9 triliun.

Sementara itu, dengan defisit anggaran 5,2 persen, maka Menteri Keuangan Sri Mulyani harus mencari pembiayaan baru termasasuk dari utang. Menggunakan asumsikan pertumbuhan 2021 sebesar 4,5 persen dan pendapatan masyarakat tahun ini sama dengan 2019, maka PDB 2021 akan berada di kisaran Rp16.598,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini