Potensi Net Buy Investor Asing Dinilai Masih Terbuka Lebar

Bisnis.com,29 Jul 2020, 08:08 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Pamor pasar modal Amerika Serikat sebagai tempat investasi paling aman (safe haven) mulai pudar. Investor pun tampaknya beralih ke pasar negara maju lain seperti di Eropa sebelum masuk ke pasar negara berkembang (emerging markets) dalam rangka mencari imbal hasil menarik.

Kepada Divisi Equity Research BNI Sekuritas Kim Kwie Sjamsudin mengatakan potensi aliran modal masuk (foreign capital inflow) di pasar saham domestik masih cukup besar setelah investor asing mencatatkan jual bersih (net sell) selama tiga tahun terakhir. Pada periode tahun berjalan hingga 28 Juli 2020, investor asing membukukan net sell senilai Rp19,11 triliun.

“Persepsi pasar modal AS sebagai safe haven mulai berkurang dan investor mulai pindah ke bursa di Eropa dan belakangan ke emerging markets,” ujar Kim di Jakarta, Selasa (28/7/2020).

Melihat ke belakang, penyebab keluarnya modal asing dari Indonesia juga berasal dari sentimen pembobotan saham oleh MSCI. 

Adapun pada tahun lalu, MSCI lebih banyak memasukkan saham dari China dan mengeluarkan saham Indonesia dari pembobotan indeksnya. Otomatis, hal itu membuat investor asing mengurangi investasi di bursa Indonesia.

Sementara pada 2020, investor asing menarik diri dari Indonesia lebih disebabkan oleh pandemi yang membuat aset safe haven lebih banyak diburu. Namun, pelemahan indeks dolar AS belakangan ini telah menjadi pertanda bahwa persepsi risiko investor mulai membaik.

“Menurut saya ini hanya masalah waktu dan kalau kita lihat trennya dalam 10-15 tahun terakhir investor asing itu biasanya masuk menjelang kuartal IV/2020,” ujar Kim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini