Bursa Asia Variatif, IHSG Mantap Ditutup di Zona Hijau

Bisnis.com,30 Jul 2020, 15:25 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil mengakhiri perdagangan hari ini di zona hijau, Kamis (30/7/2020), setelah bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menyentuh level 5.149,63 dengan kenaikan 38,51 poin atau 0,75 persen pada akhir perdagangan hari ini dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (29/7/2020), IHSG berakhir di level 5.111,11 dengan koreksi tipis 0,04 persen atau 1,88 poin.

Sebelum mendarat di zona hijau, indeks sempat bergerak fluktuatif hingga ke bawah level 5.100. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 5.091,40 – 5.149,63.

Sebanyak 8 dari 10 sektor berakhir di wilayah positif, dipimpin oleh sektor finansial yang menguat 1,37 persen, disusul oleh sektor aneka industri dengan penguatna 0,94 persen.

Di sisi lain, sektor tambang dan perdagangan melemah masing-masing 0,16 persen dan 0,04 persen.

Dari 696 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 165 saham menguat, 262 saham melemah, dan 269 saham stagnan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang masing-masing naik 1,71 persen dan 1,83 persen menjadi pendorong utama IHSG pada akhir perdagangan hari ini.

Sementara itu, bursa Asia berakhir variatif pada hari ini. Reli positif indeks Kospi Korea Selatan terpangkas menjadi 0,17 persen di level 2.267,01 setelah membuka hari di zona hijau dengan kenakan 0,5 persen. Bursa Australia juga menutup perdagangan dengan kenaikan 0,74 persen di level 6.051,10. 

Di sisi lain, indeks Topix Jepang berbalik terkoreksi 0,62 persen ke level 1.539,47 setelah sempat naik 0,2 persen pada pembukaan perdagangan. Koreksi juga dialami oleh Hang Seng Hong Kong sebesar 0,2 persen ke kisaran 24.832,47 dan Shanghai Composite Index sebesar 0,21 persen di level 3.287,78. 

Seiring dengan pandemi yang terus berjalan, pemerintah dan bank sentral di dunia terus menggandakan upayanya untuk memulihkan ekonomi dengan mengucurkan insentif yang hingga kini telah mencapai US$11 triliun.

Bank sentral AS, The Fed, telah mempertahankan tingkat suku bunga acuan mendekati 0 persen sejak Maret 2020 dan mengeluarkan sejumlah program pinjaman.

Selain itu, investor juga terus memperhatikan laporan-laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan. Outlook penjualan yang positif membuat saham Qualcomm Inc. mengalami kenaikan pada hari ini. Sementara, Apple Inc., Amazon.com Inc., dan Alphabet Inc.akan merilis laporannya pada hari ini.

"Keberadaan dan kemampuan The Fed untuk mengeluarkan kebijakan memberikan bantalan pengaman bagi aset berisiko dalam jangka waktu pendek. Kini perhatian investor beralih pada pertemuan FOMC September mendatang yang mengharapkan adanya kebijakan-kebijakan baru," jelas Chief Investment Officer di Glenmede, Jason Pride, seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini