Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. masih menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 5 persen untuk tahun depan.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan kondisi ekonomi masih diperkirakan tumbuh berat pada 2021.
Perseroan pun akan tetap mempertahankan pertumbuhan kredit yang moderat sambil terus mencari banyak peluang penyaluran kredit di segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Suasana memang masih cukup menantang dan kami akan membuat perkiraan yang tidak jauh berbeda dengan pencapaian 2020 [untuk 2021]," katanya dalam webinar Sekolah Politik Indonesia, Rabu (29/7/2020).
Sebagai informasi, BRI merevisi target pertumbuhan tahun ini menjadi 4 persen hingga 5 persen. Target ini direvisi dari sebelumnya yang optimistis 8 persen hingga 10 persen.
Namun, Sunarso memastikan tren permintaan kredit sudah mulai membaik. Pada akhir paruh pertama tahun ini, perseroan sudah mulai melihat penurunan permohonan restrukturisasi kredit.
Perseroan saat ini sudah mulai fokus pada penyaluran kredit baru dalam mencukupi setiap modal kerja pada debitur.
"Kemampuan penyaluran kredit kami setiap hari sudah mencapai sekitar Rp1 triliun, dan pada bulan Juni kami sudah mampu ekspansi kredit mikro Rp17 triliun," ujarnya.
Sebelumnya, Sunarso mengatakan perseroan fokus restrukturisasi pada Mei 2020 sehingga ekspansi tertahan pada bulan tersebut. Realisasi restrukturisasi nasabah terdampak telah mencapai 2,88 juta debitur dengan total baki debet Rp177,30 triliun selama periode 16 Maret-6 Juli 2020.
Namun memasuki memasuki pekan ketiga Juni 2020, perseroan kembali fokus ekspansi setelah pengajuan restrukturisasi mulai melandai. Kondisi tersebut tercermin dari penyaluran kredit untuk UMKM mikro mencapai Rp17,7 triliun.
Dari penempatan dana pemerintah sejak 25 Juni, BRI telah menyalurkan kredit senilai Rp13,59 triliun kepada 295.617 debitur hingga 15 Juli 2020.
"Mari kita menebar optimisme dan bisa bangkit, kembali beraktivitas ekonomi dengan protokol kesehatan secara displin," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel