Positivity Rate Corona di Jakarta 6,5 Persen, Anies Akui di Bawah Standar WHO

Bisnis.com,31 Jul 2020, 06:08 WIB
Penulis: Nancy Junita
Puluhan warga 02 Pinangsia dan pekerja hiburan malam Kompleks Kota Indah menjalani tes usap untuk mendeteksi Virus Corona di lokasi tempat hiburan di Jakarta, Kamis (23/7/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui bahwa dalam dua pekan terakhir tren kasus Virus Corona penyebab Covid-19 naik.

 “Dari data-data,  ada kenaikan penyebaran kasus  Covid-19 di DKI dan kondisi  belum ada perbaikan sejak 2 pekan lalu sampai sekarang. Kondisinya relatif  tetap sama,” ujar Anies, Kamis (20/7/2020).

Dikatakan, positivity rate kasus Covid-19 di DKI Jakarta 6,5 persen dan angka itu diketahui dari tes yang dilakukan secara aktif untuk mencari kasus baru Covid-19.

Angka positivity rate DKI, kata Anies, bisa dipertanggung jawabkan, kredibel karena didapatkan dari tes yang cukup banyak.

Dia pun membandingkan positivity rate DKI sebesar 6,5 persen dengan positivity rate  nasional 13,65 persen. Dengan demikian, positivity rate Covid-19 di DKI Jakarta masih lebih rendah dibanding angka nasional.

Meski demikian, Anies mengakui bahwa positivity rate di DKI itu di bawah standar WHO, yakni maksimal 5 persen.

Positivity rate adalah persentase kasus positif dibanding total kasus yang diperiksa.

Pada 30 Juli, penambahan kasus Covid-19 di DKI Jakarta 299 orang, maka total kasus menjadi 20.769 orang. Dari jumlah itu 12.801 orang sembuh, 821 orang meninggal, dan 7.147 orang dirawat.

Adapun jumlah orang yang menjalani tes Virus Corona berbasis PCR 5.573 orang, jumlah spesimen yang diperiksa berbasis PCR 6.874.

Jumlah orang dites PCR sepekan terakhir 43.316 orang dengan persentase kasus positif Covid-19 sebesar 6,5 persen.

Kemudian, tes PCR total per sejuta penduduk 36.951,d an persentase kasus positif secara total 5,3 persen.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini