Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mengaku terus melakukan penagihan subsidi bunga kredit ke pemerintah untuk mendorong penyaluran stimulus tersebut ke nasabah.
Adapun, BRI telah menyalurkan stimulus tambahan subsidi bunga sebesar Rp752,2 miliar kepada 5,2 juta rekening pinjaman KUR dan non KUR.
Kepala Divisi Bisnis Mikro BRI Made Antara Jaya memerinci pada Mei 2020 perseroan telah melakukan penagihan subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) ke pemerintah senilai Rp262 miliar. Dari penagihan tersebut, BRI telah menyalurkan menyalurkan stimulus tambahan subsidi bunga KUR senilai Rp261 miliar.
Kemudian, pada Juni 2020, BRI telah melakukan penagihan subsidi bunga senilai Rp298 miliar. Dari penagihan tersebut, perseroan telah kembali menyalurkan subsidi bunga senilai Rp297 miliar.
"Ini sedang proses perjalanan ini, karena kami terus lakukan penagihan-penagihan," katanya, Kamis (30/7/2020).
Sementara itu, untuk non KUR, memiliki persyaratan yang berbeda sehingga penyalurannya tidak sebesar KUR. Misalnya, dari penagihan Rp265 miliar, BRI telah menyalurkan subsidi bunga Rp191 miliar.
"Ini juga terus kami lakukan koordinasi dengan keuangan," katanya.
Selain tetap melakukan penagihan dan penyaluran subsidi bunga, BRI mengaku juga terus melakukan restrukturisasi kredit. Hingga Juni 2020, BRI telah melakukan restrukturisasi pada 2,88 juta nasabah dengan outstanding kredit Rp176,01 triliun.
Dari realisasi restrukturisasi tersebut, BRI melakukan restrukturisasi pada nasabah mikro sebanyak 1,369 juta nasabah dengan outstanding loan Rp64 triliun.
Kemudian, pada KUR titel dan kecil, BRI melakukan restrukturisasi pada 1,371 nasabah dengan outstanding loan Rp24,3 triliun.
"Jadi itu kami dari Rp176 triliun itu hampir Rp88 triliun ada di UMKM dan KUR, karena kami dominan nasabah adalah nasabah UMKM," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel