Pilkada 2020, DPR: Kampanye Daring Masih Perlu Uji Coba

Bisnis.com,04 Agt 2020, 19:28 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Logo Pilkada Serentak 2020 - ANTARA/HO-KPU

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa efektifitas pelaksanaan kampanye secara daring sebagai bagian dari Pilkada serentak 2020 masih perlu diuji cobakan.

Menurutnya, wacana kampanye daring atau virtual tergolong baru dan belum pernah dilakukan di Indonesia. Oleh karena itu, perlu kehati-hatian dalam melasanakannya.

Selain itu, dia menilai faktor yang perlu juga untuk dijadikan pertimbangan lainnya adalah tidak setiap daerah di Indonesia memiliki infrastuktur teknologi informasi yang memadai untuk keperluan Pilkada.

“Dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, sebanyak mungkin kita menghindari adanya pertemuan-pertemuan walaupun (sifatnya) terbatas, karena itu juga rentan menimbulkan klaster-klaster baru Covid-19,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Selasa (4/8/2020).

Namun, dia menyatakan keefektifitasan dalam menempuh kampanye secara daring perlu diuji karena memang belum pernah terjadi di Indonesia.

Politikus Partai Gerindra ini mengatakan bahwa satu daerah tertentu, kampanye secara daring tergolong efektif untuk dilaksanakan. Akan tetapi, bagi daerah lainnya memang harus ada satu sentuhan kepada masyarakat agar lebih yakin bahwa calon yang diusung dalam pilkada itu memang benar-benar bisa membawa aspirasi dari masyarakat.

“Memang tidak semua lini di Indonesia mempunyai kapasitas yang cukup untuk kampanye daring, misalnya karena keterbatasan akses internet, kuota, dan lain-lain,” ujarnya.

Adapun, terkait kesiapan Partai Gerindra untuk menghadapi kampanye daring, dia mengatakan pihaknya sudah siap. Meskipun memiliki tantangan berat, partai yang dinakhodai Prabowo Subianto itu sudah menyiapkan strategi khusus, terutama kampanye daring maupun tatap muka langsung.

"Kami sudah memiliki satu strategi khusus yang akan kami luncurkan pada saat Pilkada dan mudah-mudahan itu efektif. Kalau kita sampaikan di media nanti banyak yang tiru," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini