Direktur Utama Jiwasraya Hexana menjelaskan bahwa terdapat sejumlah rencana penyehatan keuangan Jiwasraya, tetapi semuanya masih dalam proses penentuan oleh jajaran direksi bersama pemerintah. Meskipun begitu, salah satu opsi yang berpotensi muncul adalah restrukturisasi polis.
Sederhananya, melalui restrukturisasi Jiwasraya akan mengalihkan polis-polis nasabahnya ke perusahaan baru, yakni Nusantara Life. Dana nasabah di polis lama akan dibelikan polis baru di perusahaan baru, sambil mencicil pembayaran utang klaim dari polis lama.
Untuk membentuk Nusantara Life, pemerintah akan melakukan penyertaan modal negara (PMN) yang akan menjadi modal awal. Selain untuk kepentingan operasional, modal itu akan menanggung liabilitas yang masuk ke Nusantara Life, agar tidak terjadi defisit ekuitas seperti di Jiwasraya.
Selama proses restrukturisasi, Jiwasraya akan menjalankan bisnisnya dengan mengandalkan produk proteksi dan unit-linked. Produk-produk ritel yang ada saat ini pun secara bertahap akan diganti oleh unit-linked yang bersifat segregated fund.
"Kami sudah filing ke OJK, produk baru yang tidak bergaransi panjang. Sepanjang masa transisi mungkin hanya satu tahun, kalau unit-linked kan ada backup asset," ujar Hexana.
Sementara itu, untuk manajemen Bumiputera menyatakan ada beberapa rencana penyehatan yang akan diajukan ke OJK. Beberapa di antaranya adalah pemanfaatan klaim reasuransi dan pembenahan aset pasar modal.
Selain itu, Dirut Bumiputera Faizal dia pun merencanakan kerja sama dengan bank melalui dua opsi mekanisme, konsorsium atau bilateral. Melalui opsi konsorsium, manajemen Bumiputera akan mengajukan fasilitas kredit ke konsorsium tersebut dan uang dari sana digunakan untuk pembayaran klaim.
Adapun, melalui opsi bilateral, utang klaim Bumiputera akan disebar ke puluhan wilayah. Di wilayah-wilayah tersebut, Bumiputera akan bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) setempat untuk mengajukan kredit, tujuannya sama, untuk pembayaran klaim.
"Kerja sama itu win-win solution, kami memberikan potensi kredit atau potensi bisnis ke BPD setempat. Daripada berbicara utang klaim triliunan di pusat, lebih baik bicara miliaran di setiap wilayah kan?" ujar Faizal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel