Bagaimana Pengembangan Kawasan oleh Developer pada Saat Pandemi?

Bisnis.com,04 Agt 2020, 18:24 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Tengara BSD City di kawasan Bumi Serpong Damai. BSD City merupakan salah satu proyek yang digarap oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk./bsdcity.com

Bisnis.com, JAKARTA — Para pengembang besar tengah berhati-hati dalam mengembangkan kawasan hunian terpadu di tengah pandemi Covid-19.

Senior Director Leads Property Darsono Tan mengatakan bahwa developer besar yang mengembangkan kawasan BSD, Summarecon, Citra maupun kawasan lainnya sudah pernah mempunyai pengalaman sewaktu krisis moneter 1998—2000.

"Jadi, saat ini mereka pastinya lebih berhati hati terutama dalam pinjaman yang berbentuk dolar Amerika Serikat," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (4/8/2020).

Namun, proyek pengembangan kawasan ini terus berjalan. Untuk produk baru atau primer, para pengembang akan berusaha melakukan pre-sale sampai di atas 30 persen.

"Baru mereka akan bangun dan memberi waktu pembayaran yang lebih panjang ke konsumen," ucap Darsono.

Sementara itu, pandemi Covid-19 tak menyurutkan minat masyarakat untuk membeli rumah di bawah Rp1,5 miliar.

Commercial and Business Development Director AKR Land Alvin Andronicus mengatakan saat ini minat pembelian properti hunian lebih cenderung ke rumah yang kompak dengan luasan tanah hanya sekitar 5 meter X 12 meter atau 60 meter persegi dengan bangunan dua lantai. Harganya sekitar Rp1,5 miliar hingga di bawah Rp1 miliar.

"Harga yang tidak terlalu mahal di bawah Rp1,5 miliar, bahkan di bawah Rp1 miliar, tetapi bisa mendapatkan dua lantai," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (4/8/2020).

Menurutnya, hal ini sangat tergantung pada lokasi yang sudah dikelilingi banyak fasilitas serta kemudahan akses untuk menjangkau lokasi.

Pasalnya, saat ini harga tanah pada umumnya sudah tinggi dan mahal sehingga lebih diutamakan fungsional bangunan daripada tanahnya.

"Hunian di dalam kawasan dengan fasilitas yang lengkap lebih diminati dan kemudahan akses transportasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Zufrizal
Terkini