RSUD Sekayu Miliki Lab PCR, Percepat Pemeriksaan Sampel Covid-19

Bisnis.com,04 Agt 2020, 20:50 WIB
Penulis: Dinda Wulandari
Petugas memeriksa sampel Covid-19 di laboratorium PCR RSUD Sekayu, Musi Banyusin, Sumatra Selatan./Istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG – Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, resmi memiliki laboratorium polymerase chain reaction (PCR) untuk mempercepat penanganan Covid-19 di daerah tersebut.

Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex mengatakan salah satu kendala utama dalam penanganan kasus Covid-19 adalah lamanya waktu untuk mengetahui hasil uji swab PCR terhadap pasien yang diambil sampelnya. 

Selain karena banyaknya sampel yang harus diuji, juga terbatasnya tempat yang bisa melakukan pengujian tersebut.

“Kami menyadari bahwa salah satu langkah percepatan penanganan dan pencegahan adalah kecepatan dalam melakukan testing Covid-19, sehingga kami pun menyediakan sarana testing tersebut, mulai dari rapid test, tes cepat molekuler, hingga sekarang uji swab PCR,” paparnya dalam keterangan resmi pada Selasa (4/8/2020).

Dia melanjutkan laboratorium PCR tersebut berada di RS Darurat penanganan Covid-19 yang berlokasi di samping RSUD Sekayu.

Direktur Utama RSUD Sekayu Makson Parulian Purba mengatakan penyediaan laboratorium tersebut menggunakan anggaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

“Kami menggunakan anggaran BLUD yakni anggaran yang bisa kita kelola sendiri, jadi bisa lebih cepat daripada menunggu APBD,” kata Purba.

PCR adalah pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus. 

“Untuk RSUD baru Sekayu yang punya laboratorium, sebentar lagi juga RSUD Provinsi. Tapi untuk Sumsel, rumah sakit daerah yang sudah memiliki ya kami,” lanjutnya.

Saat ini, kata Purba, pihaknya mencoba masuk sebagai bagian dari laboratorium PCR jejaring Kementerian Kesehatan. Mereka sudah melakukan asesmen ke Dinkes Provinsi dan Litbang Kemenkes.

Dengan demikian, tuturnya, semua proses mulai dari pengujian sampel maupun nanti jika dinyatakan positif, biaya penanganan pasiennya ditanggung Kemenkes.

"Ditambah beban BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan) sudah terlalu berat, saar ini 3.000-an sampel menunggu diuji. Kalau kita sudah bisa uji sendiri, kemudian dibantu RSUD lain yang dalam proses, tentunya hasil uji bisa lebih cepat lagi dari sekarang yang sampai 2 pekan,” paparnya.

Untuk pengujian yang mereka lakukan, hasilnya nanti bisa diketahui dalam hitungan jam. Dia menjelaskan untuk kapasitas pengujian di mesin PCR milik RSUD Sekayu bisa untuk 96 sampel dalam sekali uji yang memakan waktu 5 jam dalam sekali pengujian.

“Sehari kita lakukan 2 kali pengujian, tapi untuk prosesnya mungkin memerlukan 1 sampai 2 hari keluar hasilnya. Jadi, bisa lebih cepat,” ucap Purba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini