Bursa Eropa Dibuka di Zona Hijau Merespons Paket Pemulihan Ekonomi AS

Bisnis.com,05 Agt 2020, 16:06 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari
Bursa Efek Frankfurt./ Alex Kraus - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Eropa dibuka menguat pada awal perdagangan Rabu (5/8/2020) merespons perkembangan paket pemulihan ekonomi di Amerika Serikat.

Mengutip data Bloomberg pada pukul 15.37 WIB, indeks Stoxx Europe 600 menguat 0,6 persen. Begitu pula indeks berjangka S&P 500 tumbuh 0,4 persen pada pukul 8.19 pagi di London, Inggris.

Adapun saham peritel dan komoditas memimpin penguatan indeks Stoxx Europe 600 seiring dengan harga emas yang terus menanjak 0,6 persen ke level US$2.031 per ons. Di sisi lain, saham otomotif seperti BMW AG melemah 2,5 persen setelah produsen mobil asal Jerman itu melaporkan kerugian pertamanya sejak 2009.

Padhraic Garvey, Head of Americas Research di ING Financial Markets, menyampaikan harapan paket fiskal dari AS membuat aset-aset berisiko kembali dilirik oleh investor. Adapun regulator Partai Republik dan Partai Demokrat akan segera menyelesaikan perbedaan pendapat untuk membentuk paket pemulihan ekonomi pascapandemi terbaru.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin telah menyampaikan bahwa para pembuat kebijakan menargetkan kesepakatan bisa keluar pada akhir pekan ini.

“Komentar Mnuchin membuat bergairah mengenai harapan kesepakatan bisa tercapai pada akhir pekan. Hal ini bersamaan dengan rencana The Fed untuk memperpanjang dukungan terhadap ekonomi,” kata Garvey, seperti dikutip Bloomberg pada Rabu (5/8/2020).

Dalam perkembangan lain, AS dan China kembali berembuk untuk melanjutkan pembicaraan kesepakatan dagang pada pertengahan Agustus di tengah-tengah meningkatnya tensi bilateral. Hal itu juga membuat pasar mata uang menguat, seperti yuan yang kembali mencetak level tertinggi sejak 11 Maret 2020. Euro juga terpantau menguat 0,2 persen menjadi US$1.182.

Sementara itu, harga minyak masih stabil di New York yang tercermin lewat penguatan harga minyak WTI sebesar 1 persen ke US$41,94 per barel dan minyak Brent menguat 0,8 persen ke US$44,71 per barel.

“Kita secara bertahap pindah ke fase pemulihan dengan angka-angka manufaktur [PMI] yang terus menguat,” ujar Sebastien Galy, Senior Macro Strategist di Nordea Investment Funds.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini