Integrasi Multimoda, Grab Curhat Kesulitan Bikin Shelter

Bisnis.com,05 Agt 2020, 18:13 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Pengemudi ojek online menunggu penumpang di Jakarta, Senin (3/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Grab Indonesia kesulitan mendapatkan shelter di sejumlah simpul transportasi massal (stasiun dan halte) guna mendukung aktivitas integrasi antarmoda angkutan umum dan menjadikan transportasi online sebagai pengumpan.

President Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan penggunaan angkutan secara multimoda harus membuat pelayanan transportasi publik ini lebih lancar dengan pengalaman lebih baik.

Sebagai pendukung angkutan massal, Grab pun mesti menyiapkan shelter di simpul transportasi massal agar aktivitas sebagai pengumpan (feeder) baik angkutan awal (first mile) dan angkutan akhir (last mile).

"Saya tahu pemerintah mendorong lebih banyak lagi untuk shelter, tentunya Transjakarta juga KRL ingin membantu. Namun, kadang-kadang kebutuhan space [ruang] ini yang memilikinya di sekitar situ tidak mau bekerja sama," paparnya, Rabu (5/8/2020).

Dia menyebut saat ini terdapat 93 Grab shelter di Jabodetabek dan GrabBike Station di 4 stasiun KRL terbesar di wilayah DKI Jakarta. Selain itu, terdapat fitur GrabNow juga yang dapat dimanfaatkan ketika sampai stasiun dan memesan mitra pengemudi yang ada di tempat.

Melalui data yang dikolaborasikan, Grab pun melakukan beberapa hal untuk mempermudah diantaranya inovasi teknologi untuk titik penjemputan.

Pihaknya menuturkan dalam aplikasi Grab ada titik penjemputan akurat di 16 stasiun MRT, 148 stasiun KA, dan 669 halte Transjakarta. Oleh karena itu, hal ini sangat penting untuk first mile dan last mile, penentuan titik membantu agar pengalamannya mudah.

Dia menekankan pentingnya kerja sama antar operator baik feeder maupun angkutan umum massal sebagai solusi multimoda, karena tidak ada yang bisa melakukan sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini