Update Corona: Zona Risiko Tinggi Turun per 1 Agustus 2020

Bisnis.com,06 Agt 2020, 17:45 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers update Covid-19 di Jakarta, Selasa (21/7/2020) - Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan terjadi perubahan zonasi virus Corona di sejumlah wilayah. Hal ini berdasarkan analisa sepanjang periode 27 Juli 2020 - 1 Agustus 2020.

Juru Bicara dan Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan data tersebut diperoleh dari 33 provinsi, karena belum menerima data lengkap dari Jawa Timur.

“Perubahan dari analisa minggu lalu, zona risiko tinggi turun dari 44 menjadi 33. Sedangkan zona risiko sedang dari 160 naik menjadi 194, dan zona risiko rendah ada 178 sebelumnya turun menjadi 163,” kata Wiku dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (6/8/2020).

Wiku menjelaskan bahwa zonasi tersebut dibagi berdasarkan risiko penularan virus Corona dengan pembobotan pada indikator kesehatan masyarakat. Di dalam ada 3 kategori besar, yakni pelayanan kesehatan, surveilance kesehatan, dan epidemiologi.

“Zonasi ini berkerja sebagai tanda waspada atau alert bagi semua pihak bagi pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat selama pandemi ini masih terjadi,” ujarnya.

Sementara itu, per 6 Agustus 2020, Satgas Covid-19 mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif virus Corona di Indonesia sebanyak 1.882 orang, sehingga total kasus positif Covid-19 menjadi 118.753 kasus.

Pada saat yang sama jumlah pasien yang sembuh bertambah 1.756 orang, sehingga totalnya menjadi 75.645 orang. Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal akibat virus Corona bertambah 69 orang, sehingga totalnya menjadi 5.521 orang.

Adapun, hari ini Satgas Covid-19 melaporkan ada 91.219 orang yang berstatus suspek. Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan hari sebelumnya yaitu 94.593 orang.

Sementara itu, spesimen harian yang telah diperiksa per  Agustus 2020 sebanyak 29.375 spesimen. Realisasi tersebut masih di bawah target pemerintah, yakni 30.000 spesimen per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini