100 Perusahaan Bangkrut, Perkantoran di Tokyo Makin Kosong

Bisnis.com,06 Agt 2020, 17:49 WIB
Penulis: Reni Lestari
Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe melepas maskernya sebelum berbicara dalam sebuah konferensi pers di Tokyo, Jepang, Senin (25/5/2020)./Bloomberg/Reuters-Kim Kyung-Hoon

Bisnis.com, JAKARTA - Ruang kosong di gedung perkantoran di pusat Tokyo naik tertinggi pada Juli karena dampak ekonomi dari pandemi virus corona terus menyebar dan kebangkrutan terkait virus di Ibu Kota Jepang itu mencapai 100 perusahaan.

Pialang real estate Miki Shoji Co. menyatakan kosongnya kantor di lima distrik bisnis utama Tokyo meningkat untuk bulan kelima berturut-turut menjadi 2,77 persen dari 1,97 persen pada Juni. Angka itu merupakan kenaikan satu bulan terbesar, mengalahkan rekor tertinggi pada 2009 setelah krisis keuangan global.

Data tersebut menyusul pada pengumuman perusahaan ke-100 di Tokyo yang bangkrut akibat pandemi. Aquamarine, pembuat patung dan barang karakter, mengalami penurunan pesanan di tengah pandemi, setelah sebelumnya pengiriman dari China tertunda. Secara nasional, 400 perusahaan telah gulung tikar akibat wabah itu.

Kosongnya kantor meningkat di kelima area pusat Tokyo yang disurvei oleh Miki Shoji, dengan lonjakan paling menonjol di bangsal Minato, rumah bagi hub stasiun Shinagawa, yang mengalami peningkatan 1,19 poin persentase. Harga sewa juga terus meningkat.

Sejak Perdana Menteri Shinzo Abe berkuasa pada akhir 2012, perkantoran di Tokyo terus terisi dan meningkat. Namun, tren itu terhenti oleh pandemi yang membuat calon penyewa enggan menandatangani kontrak dan menimbulkan pertanyaan di seluruh dunia tentang masa depan kantor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini