Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma`ruf Amin menargetkan bank syariah di dalam negeri mampu berada di peringkat 20 besar dunia. Salah satunya upaya mencapai langkah tersebut yaitu dengan penggabungan atau merger bank syariah yang dimiliki oleh bank BUMN.
Wapres menyebutkan bahwa saat ini pemerintah sedang merancang skema untuk menggabungkan perbankan syariah milik bank pelat merah, yang bertujuan menjadi bank besar dengan pengembangan model bisnis lebih luas.
“Karena kita kan tidak mempunyai bank syariah yang masuk 20 besar dunia. Itu belum ada. Oleh karena itu kami lakukan ini [merger], di samping juga jangan terlalu banyak bank, tetapi potensinya kecil-kecil,” katanya, Kamis (6/8/2020).
Dia menyebutkan rencana merger tersebut akan melibatkan tiga atau empat bank syariah BUMN. Hasil penggabungan diharapkan memiliki peran lebih besar dalam kontribusi baik di dalam maupun luar negeri.
“Saya kira sudah dalam penyiapan untuk adanya penggabungan itu. Nanti ada tiga atau empat bank syariah yang BUMN itu,” ujarnya.
Keberadaan bank syariah pascamerger diyakini akan mampu melayani proyek besar atau kegiatan ekonomi yang lebih besar, sehingga akan lebih cepat mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Sedangkan yang kecil seperti tadi memanfatkan apa yang disebut dengan bansos produktif,” tuturnya.
Di sisi lain, meluasnya dampak pandemi Covid-19 juga mempengaruhi keuangan syariah. Akan tetapi dari laporan yang diterimanya, ekonomi syariah tetap mampu bertahan di tengah lesunya perputaran ekonomi.
Sebab itu, Wapres meminta seluruh pihak untuk memanfaatkan stimulus yang diberikan oleh pemerintah. Pasalnya dengan begitu akan ikut mendorong gairah ekonomi nasional.
Jika dibandingkan dengan perbankan konvensional, market share perbankan syariah saat ini masih sekitar 6 persen. Pembiayaan atau kredit sebesar 6,38 persen, dana pihak ketiga atau dana masyarakat yang berhasil dihimpun sekitar 6,7 persen.
Dari sisi aset, total aset seluruh bank syariah itu sebesar Rp537 triliun, sedangkan total aset perbankan konvensional mencapai Rp8.402 triliun.
Namun, ada peluang bagi perbankan syariah untuk terus tumbuh, apalagi dari sisi pertumbuhan aset perbankan syariah selalu dua digit tiap tahunnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel