Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah memerinci rencana belanja Rp1 .600 triliun untuk melawan hantu resesi yang membayangi ekonomi nasional hingga akhir tahun nanti.
Rilis pertumbuhan ekonomi kuartal II/2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2020 tumbuh negatif 5,32 persen secara year on year (yoy). Koreksi pertumbuhan ekonomi nasional ini lebih tinggi daripada konsensus yang dihimpun Bloomberg di level -4,72 persen.
Kontraksi pertumbuhan terjadi pada hampir semua lapangan usaha, dengan kontraksi terdalam terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar -29,22 persen. Lapangan usaha penyediaan akomodasi makanan dan minuman menyusul di posisi kedua dengan kontraksi -22,02 persen.