IHSG Anjlok, Saham Tambang Emas Ini Masih Ngegas Terus

Bisnis.com,07 Agt 2020, 13:03 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari
Kondisi hutan Tumpang Pitu Banyuwangi yang menjadi area konsensi tambang emas oleh PT Bumi Suksesindo yang merupakan anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). JIBI/Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Jumat (7/8/2020) seiring dengan derasnya net sell asing. Di tengah kelesuan indeks, saham emiten tambang emas masih mencetak kenaikan. 

Di akhir sesi I, IHSG koreksi 1,06 persen atau 54,95 poin menjadi 5.123,32. Sepanjang perdagangan indeks bergerak di rentang 5.119,685.187,37. Terpantau 136 saham menguat, 279 saham koreksi, dan 139 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp6,65 triliun dengan net sell hingga Rp1,09 triliun.

Sementara itu, laju saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. terus merangkak naik. Di akhir sesi I, saham MDKA menguat 30 poin atau 1,49 persen ke posisi 2.050. Saham berkode MDKA ini dibuka di posisi 2.040 atau naik 20 poin dari penutupan Kamis (6/8/2020).

Sepanjang perdagangan hingga akhir sesi I, laju saham MDKA bergerak di rentang 2.010 s.d 2.120. Saham MDKA diperdagangkan sebanyak 111,92 juta lembar dengan nilai transaksi Rp232,11 miliar.

Secara berturut-turut, sejak sesi Selasa (4/8/2020), saham MDKA mencetak kenaikan beruntun, masing-masing 3,72 peren, 6,91 persen, 4,39 persen, dan 1,49 persen. Dalam sepekan, harga saham MDKA telah mencetak kenaikan 14,53 pesen. Sementara itu, dalam periode tahun berjalan saham MDKA naik 91,59 persen.

Di sisi lain, harga emas melanjutkan tren penguatan seiring dengan masih tingginya minat investor terhadap aset aman. Pada pagi hari pukul 06.57 WIB, harga emas spot naik 0,35 persen atau 7,18 poin menjadi 2.070,72 per troy ounce.Ini menjadi rekor tertinggi harga emas global. Sepanjang 2020, harga sudah menguat lebih dari 36 persen.

Tim Strategis Societe Generale memperkirakan harga emas akan melambung sendiri dalam waktu dekat karena resesi secara global bakal menekan kinerja aset berisiko seperti saham.

“Korelasi saham dan emas secara mengejutkan bisa positif sejak Maret. Namun, meningkatnya tekanan di aset berisiko baru-baru ini membuat performa saham akan berbeda dari emas,” tulis Strategist SocGe termasuk Jitesh Kumar, seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini