Bisnis.com, JAKARTA – Penyaluran kredit sindikasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menurun 62,3 persen pada Juli 2020 dibandingkan periode sama tahun lalu.
Direktur Bisnis Korporasi BNI Benny Yoslim mengayakan hingga Juli 2020, perseroan telah melakukan closing proyek sindikasi senilai US$733,36 juta yang berasal dari sektor infrastruktur, pertambangan, dan industri.
Realisasi tersebut jauh lebih rendah dari yang mampu dicapai perseroan pada Juli 2019 yang sebesar US$1.942,15 juta.
Menurutnya, penurunan penyaluran kredit sindikasi ini karena adanya pandemi Covid-19. Hanya saja, meskipun dari sisi nominal menurun, pangsa pasar penyaluran kredit sindikasi BNI hingga Juli 2020 tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, yakni sebesar 12,79 persen.
"Di tengah pandemi Covid-19 ini peluang sindikasi masih tetap ada namun mungkin tidak sebanyak seperti di tahun sebelumnya. BUMN dan terutama swasta masih wait and see sekaligus membenahi sisi keuangan," katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Menurutnya, target kredit sindikasi BNI berfluktuasi sesuai kondisi market. Strategi BNI untuk menggenjot kredit sindikasi adalah dengan percepatan internal process dan koordinasi relationship dengan banking partners.
"Kredit sindikasi memberikan keuntungan selain fee based income tentu dalam bentuk NIM, yakni memperkokoh reputasi agar stakeholder makin percaya untuk menjalankan transaksinya dengan BNI," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel