Bisnis.com, JAKARTA – Persoalan lemahnya konsumsi rumah tangga menjadi pekerjaan rumah yang perlu segera dituntaskan pemerintah. Hal itu diperlukan untuk menghindarkan Indonesia dari keterpurukan ekonomi.
Hal itu tak lepas dari kondisi perekonomian Indonesia, di mana kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 57,85 persen, terbesar di antara komponen lainnya.
Namun, sayangnya, pada kuartal II/2020 laju konsumsi rumah tangga justru mencatatkan laporan yang negatif, yakni -5,51 persen. Capaian itu anjlok dari periode yang sama tahun lalu yang tumbuh 5,18 persen.