5 Hal Penting Terkait Upaya Pengembangan Vaksin Virus Corona

Bisnis.com,11 Agt 2020, 13:52 WIB
Penulis: Syaiful Millah
Calon vaksin virus Corona (Covid-19)./Shutterstock

Banyak yang dipertaruhkan dalam perlombaan pengembangan vaksin virus corona Covid-19, dan itu tidak hanya berkaitan dengan sains tetapi juga politik. Pemerintah Amerika Serikat misalnya yang saat ini dituduh mencoba memonopoli hak pertama atas vaksin yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan di Jerman dan di Prancis.

Ooi mengatakan bahwa alasan untuk penggunaan ‘pribadi’ di tingkat negara memang bisa terjadi. Negara-negara yang memvaksinasi pertama kali akan keluar dari semua penguncian dan pembatasan, kembali ke aktivitas ekonomi normal dan pulih lebih cepat daripada mereka yang tidak memiliki akses ke vaksin.

Jain juga mengungkapkan ada unsur politik yang terlibat bila bicara soal akses terhadap vaksin, “Mungkin ... di negara tempat pengembangan vaksin dilakukan, warga negara itu akan menuntut bahwa, vaksin harus tersedia di negara [mereka] untuk pertama kali,” tandasnya.

Akan tetapi dengan pengembangan vaksin yang terjadi di seluruh dunia, dia menegaskan kembali keyakinannya bahwa sejumlah vaksin akan muncul sehingga menjamin pasokan dan distribusi ke berbagai negara. Selain itu, ada juga banyak diskusi tentang menghindari penimbunan vaksin.

“Dialog akan membantu kami memastikan distribusi yang adil. Mungkin tidak 100 persen sempurna, tapi ada banyak kesadaran. Pada akhirnya, kami ingin menemukan playing of field yang setara,” imbuh Jain.

Pada bulan Mei, Presiden China Xi Jinping berkomitmen untuk membuat vaksin China tersedia untuk semua orang. Akan tetapi, ada persoalan lain yang berkaitan dengan kepercayaan publik terhadap vaksin China, sebagai negara pertama yang terinfeksi dan diduga sebagai awal wabah.

Joseph Liow, Dekan Nanyang Technological University’s College of Humanities, Arts and Social Sciences, mengungkapkan ada banyak pertanyaan yang timbul terkait apakah Beijing dapat memenangkan kepercayaan negara lain atas itikad baik atau dengan pamrih.

Bahkan, jika pemerintah memetakan rencana untuk menjamin vaksin ke publik luas, persentasenya pasti tidak akan sebanyak yang bisa diberikan karena mereka juga perlu memenuhi kebutuhan vaksinasi di negaranya, yang punya jumlah penduduk terbesar di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini