Uji Klinis Vaksin, Jokowi Ingatkan Indonesia Belum Aman Covid-19

Bisnis.com,11 Agt 2020, 11:15 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Presiden Joko Widodo/Instagram@jokowi

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia belum aman dari virus Corona hingga vaksin dapat diberikan kepada masyarakat. Meskipun saat ini beberapa daerah, khususnya di wilayah Jawa Barat, telah berada pada zona kuning dan hijau.

“Tetapi ancaman belum selesai sampai vaksin bisa divaksinasikan kepada seluruh rakyat di tanah air," kata Jokowi saat meninjau Posko Penanganan Covid-19, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020).

Sementara itu, saat ini Indonesia telah berkerja sama dengan perusahaan asal China, Sinovac untuk uji klinis tahap 3 calon vaksin. Pengujian terhadap 1.620 relawan ini dilakukan di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung, Jawa Barat.

Per hari ini, Selasa (11/8/2020), sebanyak 1.020 orang dipastikan sudah terdaftar sebagai relawan uji klinis calon vaksin Covid-19. Jumlah pendaftar ini masih belum memenuhi target yang ditetapkan tim uji klinis yaitu mencapai 1.620 relawan.

Adapun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pemerintah akan mendukung pengadaan vaksin Covid-19 dalam bentuk anggaran untuk tahun ini dan tahun depan. Sri Mulyani menuturkan pihaknya telah meminta Satuan Tugas Penanganan Covid-19 untuk berkoordinasi terkait pengadaan antivirus tersebut.

Sebelumnya, perusahaan pelat merah, PT Bio Farma (Persero) menyatakan produksi massal vaksin virus Corona dapat dimulai pada awal tahun depan. Pada tahap awal, perusahaan berpelat merah ini menargetkan untuk menghasilkan 40 juta dosis vaksin per tahun.

“Untuk tahap pertama sesuai dengan target penyelesaian uji klinis Januari. Pada saat uji klinis dan izin edar keluar, kami sudah menargetkan untuk selesai sekitar 40 juta dosis per tahun,” kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir usai rapat dengan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Honesti menambahkan bahwa Bio Farma menyiapkan kemampuan maksimal produksi 100 juta dosis per tahun. Kemudian, pada tahun berikutnya akan ekspansi menuju 250 juta dosis per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini