Kendaraan Hidrogen Bakal Penuhi Jalanan di Australia

Bisnis.com,11 Agt 2020, 13:47 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Hyundai Nexo Fuel Cell. /Hyundai

Bisnis.com, JAKARTA - Kendaraan berbahan bakar hidrogen siap mengisi jalan-jalan di kota besar Australia setelah Hyundai Motor Corporation mencapai kesepakatan pasokan bahan bakar tanpa emisi dengan produsen lokal.

Seperti yang diberitakan Bloomberg, Selasa (11/8/2020), Hyundai Australia telah menandatangani nota kesepahaman dengan Jemena Ltd. dan Coregas untuk memproduksi dan memasok hidrogen yang dihasilkan dari tenaga surya serta angin ke hub Sydney. Kerja sama ini akan mulai mulai awal 2021.

"Kurangnya infrastruktur pengisian bahan bakar kritis disebut-sebut sebagai penghambat penjualan kendaraan hidrogen," kata Frank Tudor, Managing Director Jemena, dalam sebuah pernyataan.

Namun, lanjut Frank, perjanjian tersebut menjadi kesempatan untuk menunjukkan bahwa gas hidrogen yang dihasilkan secara terbarukan dapat langsung tersedia untuk sektor kendaraan dan transportasi.

Kendaraan listrik sel bahan bakar menggabungkan hidrogen dan oksigen untuk menghasilkan listrik. FCEV yang terisi penuh dapat menempuh jarak sekitar 650 kilometer, lebih jauh daripada kendaraan listrik murni, yang umumnya hanya membentang hingga 150 kilometer.

Menurut Jemena, yang dimiliki bersama oleh State Grid of China dan Singapore Power, industri kendaraan hidrogen global diperkirakan bernilai sekitar US$650 juta pada 2018 dan diharapkan tumbuh pesat di tahun-tahun mendatang.

Showroom Macquarie Park Hyundai di Sydney saat ini merupakan satu-satunya tempat pengisian bahan bakar hidrogen di Australia. Satu tempat lagi sedang dibangun di Canberra, dan rencananya juga di Melbourne dan Brisbane.

Di sisi lain, pemerintah Australia juga berupaya membangun industri ekspor hidrogen selama dekade berikutnya dengan memanfaatkan keunggulan alami negara tersebut. Pemanfaatan itu akan menggunakan tenaga terbarukan untuk memproduksi bahan bakar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini