5 Pedagang Positif Covid-19, Kawasan Pujasera Kebayoran Baru Ditutup

Bisnis.com,11 Agt 2020, 16:20 WIB
Penulis: Nyoman Ary Wahyudi
Ilustrasi - Seorang pria duduk di deretan warung kaki lima yang tutup menyusul sepinya pengunjung akibat pandemi COVID-19 di Jakarta, Kamis (2/4/2020). Minimnya aktivitas perkantoran di Jakarta akibat pandemi COVID-19 membuat sejumlah pedagang warung kaki lima memilih untuk menutup dagangannya dan mudik ke kampung halaman./ANTARA FOTO-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA — Lima pedagang yang berada di kawasan Pujasera, Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan terkonfirmasi positif Covid-19 setelah mengkuti tes swab.

“Hasil swab ada lima orang yang dinyatakan positif Covid-19,” kata Camat Kebayoran Baru Tomy Fudyhartono melalui sambungan telepon pada, Selasa (11/8/2020).

Tomy menuturkan dari lima pedagang itu tercatat dua orang merupakan warga Kebayoran Baru. Di sisi lain, Tomy melanjutkan, tidak mengetahui alamat tiga pedagang lainnya.

"Kalau berdasarkan KTP-nya, dua orang itu warga kecamatan Kebayoran Baru, cuma saya tidak tahu, yang pasti bukan [warga] kelurahan Rawa Barat [lokasi Pujasera Blok S], bisa Kelurahan Gunung, kelurahan Cipete Barat," ucapnya.

Menurut dia, keseluruhan pedagang yang berjualan di Pujasera Blok S berjumlah 30 orang. Dengan temuan itu, Kawasan Pujasera Blok S ditutup hingga 14 hari ke depan.

“Pedagang yang terkonfirmasi positif itu kini menjalani isolasi mandiri di rumah, yang pasti [Pujasera] ditutup mulai hari ini, selama 14 hari,” ujarnya.

Ihwal penutupan itu, dia menegaskan, langkah itu sudah mendapatkan rekomendasi dari Suku Dinas (Sudin) UMKM Jakarta selatan. “Sudah ada rekomendasinya dari Sudin UMKM,” kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti berdalih meningkatnya positivity rate atau rasio positif Covid-19 yang mencapai 7,4 persen sepekan terakhir di wilayah DKI Jakarta disebabkan karena rendahnya kemampuan testing yang dilakukan daerah penyangga.

“Minggu ini kita mencapai 7,4 persen, artinya ini menjadi warning untuk kita semua karena positivity rate di DKI meningkat. Bagaimana kita menyinergikan DKI bersama dengan Bodetabek, karena tidak mungkin DKI bergerak sendiri,” kata Widyastuti dalam webinar pada Kamis (6/8/2020).

Dia beralasan setidaknya dua hingga empat juta penduduk di sekitar wilayah DKI Jakarta hilir mudik di dalam kondisi normal atau sebelum pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini