Harga Emas Mulai Turun, Ini Komentar Presdir Hartadinata Abadi (HRTA)

Bisnis.com,12 Agt 2020, 19:08 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto memberikan penjelasan pada paparan publik, di Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Penurunan harga emas dunia dinilai tidak akan berpengaruh terhadap penjualan emiten produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA).

Presiden Direktur HRTA Sandra Sunanto mengatakan, penurunan harga emas yang terjadi secara harian dinilai tidak akan berdampak terhadap penjualan emas yang dilakukan perusahaan secara keseluruhan.

"Pada dasarnya, baik harga emas sedang naik atau turun, kami harus tetap mendapatkan profit melalui upaya-upaya yang telah disiapkan," jelasnya dalam paparan publik perusahaan pada Rabu (12/8/2020).

Sandra juga mengakui memang ada sedikit penurunan angka penjualan emas. Namun, hal tersebut bukan disebabkan oleh fluktuasi harga emas, melainkan pandemi virus corona yang membuat pembelian emas di gerai-gerai milik HRTA menjadi terhambat.

Ia cukup optimistis fluktuasi harga emas ini akan mendatangkan keuntungan bagi HRTA. Sebagai aset safe haven, harga emas yang rendah akan mendorong konsumen untuk membeli emas untuk kemudian dijual saat harganya tinggi.

"Penjualan akan semakin tinggi, karena saving melalui emas juga akan meningkat. Untuk itu, kami juga terus terpacu untuk menghasilkan desain-desain yang sesuai dengan minat pasar," katanya.

Untuk memacu penjualan, perusahaan akan terus mengembangkan lini bisnis gadai emas serta membuka gerai penjualan emas baru. Sandra mengatakan, hingga September mendatang, akan ada 6 hingga 7 gerai baru penjualan emas perusahaan bernama ACC yang akan dibuka.

Sandra menjelaskan, gerai-gerai tersebut akan dibuka di Palembang, Depok, Bintaro, Sidoarjo, dan Surabaya. Perusahaan menargetkan akan memiliki 65 gerai ACC pada akhir tahun ini. "Saat ini kami sudah buka 52 toko baru. Kami optimistis 65 toko pada tahun ini bisa dicapai," ujarnya.

Sebelumnya, harga emas dunia anjlok ke bawah level US$2.000 per troy ounce setelah mencetak reli selama hampir dua pekan. Penurunan harga emas tercatat yang paling amblas dalam tujuh tahun terakhir seiring dengan kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot terpantau di level US$1.917,64 pada pukul 06.28 WIB. Angka itu turun 5,41 persen dibandingkan posisi kemarin sebesar US$2.2027,34 per troy ounce.Sementara itu harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2020 juga turun 5,57 persen menjadi US$1.926,10 per troy ounce.

Hingga pukul 16.48 WIB, harga emas di pasar spot menguat 19,73 persen ke posisi US$1.931,62 per troy ounce. Harga emas berjangka Comex juga mulai beringsut dan terpantau di level US$1.934,90 per troy ounce.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini