DKI Jakarta Terus Masifkan Tes PCR, Uji 4.117 Orang Per 12 Agutus

Bisnis.com,12 Agt 2020, 18:38 WIB
Penulis: Aprianus Doni Tolok
Petugas melakukan tes usap atau PCR test virus Covid-19 di Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), Jakarta, Rabu (12/8/2020). GSI Lab melakukan tes usap Covid-19 secara walk thru, ride thru, dan drive thru. Bisnis/Hendri T Asworo

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaporkan telah melakukan tes PCR sebanyak 4.936 spesimen pada 12 Agustus 2020.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan bahwa tes PCR yang dilakukan kepada 4.117 orang itu memberikan hasil 578 positif dan 3.539 negatif.

"Dari 578 kasus positif tersebut, 201 kasus adalah akumulasi data tanggal 10 dan 11 yang baru dilaporkan. Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 44.936. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 46.360," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (12/8/2020).

Lebih lanjut, jika merujuk pasa standard Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni jumlah tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu, maka Ibu Kota harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang per minggu atau 1.521 orang per hari.

Walhasil, dengan jumlah pemeriksaan hari ini, DKI Jakarta telah melampaui standar tersebut hingga empat kali lipat.

Dwi pun memastikan bahwa pemprov akan terus memassifkan tes PCR untuk menemukan kasus baru secara cepat, agar dapat segera melakukan tindakan isolasi atau perawatan secara tepat guna memperkecil potensi penularan Covid-19. 

Adapun, Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memberi bocoran bahwa Pemprov DKI Jakarta bakal memperpanjang PSBB transisi fase I yang berakhir besok. "Kemungkinan besar (PSBB transisi fase I) akan diperpanjang. Nanti pak Gubernur akan sampaikan," kata dia.

Kendati demikian, Ariza enggan berkomentar lebih jauh ihwal hasil evaluasi pelaksanaan PSBB transisi fase I jilid ketiga ini.

"Sekarang ini kan teman-teman bisa lihat, kasusnya belum membaik, ya kan. Masih ada virusnya, tapi kan tidak parah, Jakarta angka kematiannnya masih 3,7 persen," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini