Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran kredit perbankan tetap memiliki peluang untuk ditingkatkan sampai akhir tahun kendati pandemi Covid-19 masih membayangi.
Setelah menyentuh angka pertumbuhan terendah sejak 1998 pada Juni, sebesar 1,49 persen yoy, penyaluran kredit bank mulai bangkit kembali per Juli dengan pertumbuhan sebesar 2,7 persen yoy.
Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro mengatakan mengatakan masih ada potensi untuk dapat terus meningkatkan kinerja fungsi intermediasi sampai akhir tahun.
Pasalnya masyarakat sudah mulai kembali percaya untuk meningkatkan konsumsi, sehingga ekonomi dapat kembali bergerak sekaligus meningkatkan penyaluran kredit.
Di samping itu, insentif seperti perluasan fungsi bank mitra, relaksasi restrukturisasi, insentif bunga, penjaminan kredit UMKM dan korporasi, serta insentif fiskal lainnya juga terus digencarkan oleh pemerintah.
"Memang tren pada kuartal ketiga tahun ini perlu kita pantau terus termasuk optimalisasi insetif yang ada, tetapi sudah mulai ada perbaikan dari konsumsi. Kalau ini lancar harusnya ekonomi masih bisa tumbuh positif dan lebih meningkatkan pretumbuhan kredit," katanya, Rabu (12/8/2020).
Ari memaparkan konsumsi bahan bakar sudah mulai naik, termasuk dengan leisure. Pelaku usaha saat ini mulai menyesuaikan proses bisnis dengan protokol Covid-19, sekaligus didorong dengan penertiban oleh aparat keamanan.
Hanya saja, konsumsi barang tahan lama masih belum signifikan dan menghambat kredit modal kerja di sektor industri manufaktur.
Di luar itu, dia menyebutkan ekspansi kredit juga akan terdongkrak untuk top up kredit untuk kebutuhan restrukturisasi, yang akhirnya meningkatkan risiko kredit.
"Namun, hal ini masih tergolong terjaga, ketimbang membiarkan pelaku usaha bangkrut dan membuat kualitas kredit lebih jelek," tutur Ari yang juga Komisaris Utama/Komisaris Independen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Presiden Direktur PT Bank Panin Tbk. Herwidayatmo mengatakan inisiatif pemerintah dalam kondisi krisis memiliki peran penting dalam pengerekan kinerja fungsi intermediasi perbankan.
"Jelas inisiatif tersebut perlu diapresiasi, karena memberikan aspek positif terutama bagi bank dalam mekanisme pengelolaan risikonya," katanya.
Dia melanjutkan perseroan pun sudah melakukan revisi target kredit, dan optimistis menjaga pertumbuhan kredit tetap poisitif sampai akhir tahun.
Herwidayatmo mengatakan Bank Panin pun rencananya juga akan diundang oleh Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian bersama 15 bank besar lain. Bank Panin memiliki kesempatan untuk ikut serta dalam program pemulihan ekonomi nasional, seperti subsidi penjaminan kredit.
Direktur Wholesale Banking PT Bank Permata Tbk. Darwin Wibowo pun menyebutkan masih berharap kinerja kredit positif sampai akhir tahun.
"Sementara ini kinerja kami masih bagus dan positif dan kami berharap bisa mempertahankan ini. Kami ada penyaluran yang masih berjalan di sektor otomotif, telekomunikasi, dan barang konsumer," katanya.
Hanya saja, dia mengatakan penyaluran tersebut akan tetap diimbangi dengan pencadangan yang cukup untuk menjaga kesehatan neraca.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel