​Duh, Saham Sarana Menara (TOWR) Tertekan Aksi Jual Lagi, Siapa yang Lego?

Bisnis.com,13 Agt 2020, 10:59 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Vice President Director Protelindo Adam Gifari (kanan) bersama Director Indra Gunawan menjelaskan tentang kinerja perusahaannya saat berkunjung ke kantor Redaksi Harian Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (24/1)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com,JAKARTA — Pergerakan harga saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) kembali tertekan oleh aksi jual investor asing pada sesi perdagangan Kamis (13/8/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, saham Sarana Menara Nusantara terkoreksi 70 poin ke level Rp1.020 pada pukul 10:30 WIB. Investor asing terpantau membukukan net sell atau jual bersih senilai Rp128,43 miliar di reguler market.

Catatan Bloomberg menunjukkan Morgan Stanley Indonesia net sell di saham TOWR Rp37,87 miliar hingga pukul 10:24 WIB. Credit Suisse Securities Indonesia juga mencetak nett sell Rp23,13 miliar. 

Transaksi Kapitalindo Utama juga tercatat net sell Rp30,46 miliar di saham TOWR. Tiga broker lain yang terpantau melepas saham TOWR dengan catatan transaksi net sell yakni UBS Securities Indonesia Rp15,72 miliar, J.P. Morgan Sekuritas Indonesia Rp11,26 miliar, dan Citigroup Securities Indonesia senilai Rp17,12 miliar.

Pada akhir perdagangan pekan lalu, emiten menara telekomunikasi itu menjadi sorotan. Total net foreign sell saham TOWR di seluruh papan perdagangan mencapai Rp1,31 triliun akhir sesi Jumat (7/8/2020).

Padahal, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat investor asing mencetak net sell di seluruh papan perdagangan senilai Rp1,33 triliun sepanjang sesi Jumat (7/8/2020). TOWR menempati daftar top trading value dengan  nilai transaksi Rp3,17 triliun.

Saat dihubungi Bisnis akhir pekan lalu, Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara Adam Ghifari mengatakan tidak informasi yang perlu disampaikan oleh perseroan. TOWR baru saja menyampaikan laporan kinerja kuartal II/2020 sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Selain itu, sebagaimana telah pula kami sampaikan pada keterbukaan, anak perusahaan kami, yaitu PT Protelindo, telah memperoleh pra efektif atas rencana penawaran umum berkelanjutan Obligasi II Protelindo dan saat ini sedang dalam proses bookbuilding,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (7/8/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini