Pertumbuhan Ekonomi Dipatok 5,5 Persen, Ini Asumsi Makro RAPBN 2021

Bisnis.com,14 Agt 2020, 14:33 WIB
Penulis: Maria Elena
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam rangka penyampaian laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan pidato dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI pada sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menetapkan sasaran pertumbuhan ekonomi akan mencapai 4,5%-5,5% pada 2021.

"Tingkat pertumbuhan ekonomi ini diharapkan didukung oleh peningkatan konsumsi domestik dan investasi sebagai motor penggerak utama," kata Presiden Joko Widodo, Jumat (14/8/2020).

Sementara itu, inflasi akan tetap terjaga pada tingkat 3%, untuk mendukung daya beli masyarakat. Rupiah diperkirakan bergerak pada kisaran Rp14.600 per US dollar.

Selain itu, suku bunga SBN 10 tahun yang diperkirakan sekitar 7,29% dan harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan akan berkisar pada US$45 per barel dan lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 705.000 barel dan 1.007.000 barel setara minyak per hari.

Dalam RAPBN tahun 2021 defisit anggaran direncanakan sekitar 5,5% dari PDB atau sebesar Rp971,2 triliun.

Menurut Jokowi, defisit ini lebih rendah dibandingkan defisit anggaran di tahun 2020 sekitar 6,34% dari PDB atau sebesar Rp1.039,2 triliun.

Berikut ini rincian asumsi makro dalam RAPBN 2021:

- Pertumbuhan ekonomi: 4,5% - 5,5%

-Defisit anggaran: 5,5 %

- Inflasi: 3%

- Tingkat bunga SBN 10 tahun: 7,29%

- Nilai Tukar Rupiah: Rp14.600 per dolar AS

- Harga minyak mentah Indonesia: US$US$45 per barel

- Lifting minyak: 705.000 per hari

- Lifting gas: 1.007.000 barel setara minyak per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini