Ini Filosofi Pakaian Adat NTT yang Dikenakan Presiden Jokowi

Bisnis.com,14 Agt 2020, 09:08 WIB
Penulis: Tim Bisnis Indonesia
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Maruf Amin bersiap memasuki Gedung Kura-Kura untuk mengikuti Sidang Tahunan MPR di Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Pada Sidang Tahunan MPR RI tahun ini Presiden mengenakan pakaian adat dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dari Kabupaten Sabu Raijua.

Berdasarkan Informasi yang dirilis Kantor Staf Presiden, filosofi di balik baju Presiden ialah Pulau Rote/Sabu adalah pulau terdepan di bagian ujung selatan Indonesia.

Selain itu, Presiden juga ingin menunjukkan bahwa Indonesia kaya dengan seni kriya, salah satunya tenun yang merupakan bagian dari kekayaan budaya nusantara.

Dengan mengenakan pakaian tradisional, Presiden juga ingin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mencintai Indonesia, mencintai produk-produk Indonesia yang juga banyak diproduksi oleh masyarakat lokal/UMKM.

Sementara itu, Jaleswari Pramodhawarhani Deputi V KSP menyatakan bahwa hari ini Presiden mengenakan pakaian daerah dari Provinsi NTT karena Presiden memang sangat memberi perhatian perhatian terhadap keberagaman.

“Presiden selalu concern tentang keberagaman dan kebhinekaan,” ujarnya seperti dikutip dari tayangan wawancara di Metro TV, Jumat (14/8/2020).

Adapun, pada sidang tahunan MPR RI pada 2019, Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat sasak dari Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengenakan setelan jas dalam sidang tahunan MPR RI pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini