IPC Tetap Buka Direct Call ke Australia hingga China, Ini Alasannya

Bisnis.com,14 Agt 2020, 21:58 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Sebuah truk menunggu muatan peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ ANTARA - M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC terus berkolaborasi dengan perusahaan pelayaran dunia untuk melayani pelayaran langsung (direct call) ke sejumlah negara.

EVP Sekretariat Perusahaan IPC Ari Santoso mengatakan hingga saat ini Pelabuhan Tanjung Priok tetap membuka pelayaran langsung dengan rute pelayaran internasional ke berbagai negara tujuan di antaranya Australia, China, Taiwan, Hongkong, Korea Selatan dan Asia Tenggara.

“Memang selama pandemi terjadi penurunan trafik barang. Akan tetapi hal ini tidak menurunkan layanan direct call ke negara tujuan tersebut,” katanya melalui siaran pers, Jumat (14/8/2020).

Ari menjelaskan, layanan direct call penting dipertahankan agar barang yang masuk atau keluar dari Pelabuhan Tanjung Priok tidak perlu lagi transit di pelabuhan lain, sehingga komponen biaya logistik dan waktu tempuhnya bisa ditekan. Hal ini akan membantu meningkatkan daya saing produk-produk ekspor nasional di pasar global.

Berdasarkan data IPC pada semester I/2020, arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok pada periode Januari-Juni tercatat sebanyak 2,99 juta TEUs, atau turun 7,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang mencapai 3,24 juta TEUs.

Sebagai fasilitator perdagangan, IPC siap memberikan layanan terbaik di pelabuhan, sekalipun di masa pandemi. Ari mengakui bahwa memang ada penambahan prosedur penanganan bongkar muat barang sesuai dengan protokol kesehatan.

“Namun dapat kami pastikan bahwa penerapan protokol kesehatan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang dalam pelaksanaannya tidak berdampak pada gangguan operasional di lapangan,” tekannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini