Bisnis.com, JAKARTA - Tidak ada yang menyangka kondisi ekonomi sekaligus industri perbankan akan menghadapi kondisi seberat ini akibat pandemi virus corona.
Padahal tahun ini digadang-gadangkan mampu mengkompensasi kredit 2019 yang tumbuh sangat terbatas yakni 6,08 persen, terpangkas lebih dari setengah pertumbuhan tahun sebelumnya 12,45 persen.
Kendati demikian, asa untuk pertumbuhan yang agresif masih tetap terjaga. Bagaimana pun, negara berkembang seperti Indonesia tidak dapat mengandalkan pertumbuhan fungsi intermediasi yang terbatas ini untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih baik.