Semester I/2020, Peminjam Kredit Online Terbesar dari Jawa Barat

Bisnis.com,16 Agt 2020, 20:06 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Profil bisnis teknologi finansial di Indonesia./Bisnis-Radityo Eko

Bisnis.com, JAKARTA – Bisnis perusahaan teknologi finansial peer-to-peer (P2P) lending mecatatkan pertumbuhan siginifikan meski ekonomi tertekan akibat wabah corona atau Covid-19.

Dalam statistik P2P lending atau Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (LPMUBTI) per Juni 2020 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dikutip Bisnis, Minggu (16/8/2020), sebanyak 158 perusahaan yang terdaftar atau berizin

Akumulasi rekening peminjam (borrower) tercatat terus naik sejak awal tahun. Hingga Juni 2020, OJK mencatat peminjam di P2P lending telah mencapai 25,7 juta entitas. Naik 164,4 persen (yoy) dari periode sama tahun sebelumnya sebanyak 9,74 juta entitas.

 Komposisi asal wilayah peminjam di P2P yakni didominasi Jawa Barat (7,4 juta entitas), DKI Jakarta (5,9 juta entitas), Jawa Timur (3,02 juta entitas), dan disusul Banten (2,3 juta entitas).

 Akumulasi penyaluran pinjaman pun terus naik sejak awal tahun dan kini telah mencapai Rp113,4 triliun atau naik 153,2 persen (yoy) dari capaian Juni 2019 sebesar Rp44,8 triliun.

 Meski akumulasi terjadi lonjakan, namun dalam triwulan II/2020 terjadi perlambatan dimana outstanding pinjaman turun dari Rp14,7 triliun pada Maret 2020, menjadi Rp13,7 triliun pada April 2020, Rp12,8 triliun pada Mei 2020.

Pada Juni 2020, outstanding pinjaman pun turun lagi ke Rp11,7 triliun. Namun, angka ini masih tercatat naik secara tahunan dimana Juni 2019 sebesar Rp8,5 triliun. 

Sementara itu, rekening pendana (lender) pada P2P telah mencapai 659.186 entitas. Naik 32,15 persen (year-on-year/yoy). Dalam rentang yang sama tahun lalu, jumlah rekening lender baru mencapai 498.824 rekening entitas.

Komposisi asal wilayah lender tercatat masih mengalami peningkatan di semua tempat, didominasi dari Jawa dengan 542.837 entitas, Luar Jawa 112.453 entitas, kemudian luar negeri 3.896 entitas.

Meski begitu, perlambatan ekonomi meningkatkan kredit macet dalam bisnis P2P. Tingkat keberhasilan pengembalian pinjaman pada hari ke-90 (TKB90) terus turun sejak Februari 2020 (96,08 persen), menjadi 95,78 persen pada Maret 2020, turun lagi ke 95,07 persen pada April 2020.

Kemudian pada Mei 2020 angka TKB90 para penyelenggara fintech P2P lending menjadi 94,90 persen, dan terakhir pada Juni 2020 turun lagi ke angka 93,87 persen.

Dengan kata lain, angka kredit macet para nasabah P2P Lending kini mencapai 6,13 persen..

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini