Impor Bahan Baku dan Barang Modal Anjlok, BPS : Perlu Diwaspadai

Bisnis.com,18 Agt 2020, 12:29 WIB
Penulis: Edi Suwiknyo
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyatakan penurunan impor bahan baku dan barang modal pada Juli 2020 patut diwaspadai.

Mengutip data BPS, impor pada Juli 2020 turun 32,55 persen menjadi US$15,52 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Jika dirinci, impor penggunaan barang mengalami penurunan serentak dengan kontribusi terbesar dipimpin oleh penurunan bahan baku/penolong 34,46 persen, impor barang modal turun 29,25 persen, dan impor barang konsumsi turun 24,11 persen (year on year).

“Ini perlu diwaspadai supaya manufaktur dan PMTB [pembentukan modal tetap bruto] tidak terganggu,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers daring, Selasa (18/8/2020).

Dia pun mengakui penurunan impor kali ini cukup dalam yang menitikberatkan pada struktur impor bahan baku dan barang modal yang juga anjlok. Pasalnya, kedua komponen ini merupakan pendorong pertumbuhan industri manufaktur.

“Untuk kembali ke posisi normal, kita perlu waktu. Kita perlu lihat dari progress,” tekannya.

Sementara itu secara bulanan (month to month), hanya impor barang modal yang menunjukkan kenaikan yakni sebesar 10,82 persen. Sebaliknya, penurunan impor ditunjukkan oleh barang konsumsi 21,01 persen, bahan baku penolong 2,5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini