Nilai Ekspor Papua pada Juli 2020 Anjlok 43,9 Persen

Bisnis.com,18 Agt 2020, 21:20 WIB
Penulis: M. Syahran W. Lubis
Truk diparkir di tambang terbuka tambang tembaga dan emas Grasberg di dekat Timika, Papua. Tembaga masih menjadi kontributor terbesar nilai ekspor Papua pada Juli 2020./Antara/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) Papua menyatakan ekspor daerah itu pada Juli 2020 senilai US$107,92 juta atau anjlok 43,9 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang senilai US$192,36 juta.

“Dilihat dari jenisnya, ekspor Papua pada bulan ini hanya berupa ekspor nonmigas senilai US$107,92 juta,” demikian keterangan resmi BPS Papua pada Selasa (18/8/2020).

BPS Papua memerinci bahwa nilai ekspor bijih tembaga dan konsentrat Juli 2020 mencapai US$99,2 juta; ekspor kayu dan barang dari kayu US$4,92 juta; dan nilai ekspor golongan nonmigas lainnya US$3,8 juta, tetapi tidak terdapat ekspor golongan ikan dan hewan air lainnya pada Juli.

Ekspor ke enam negara utama pada Juli 2020 tercatat senilai US$67,32 juta atau menurun 55,42 persen dibanding nilainya pada Juni 2020 yang sebesar US$151 juta. Ekspor ke negara lainnya pada Juli 2020 senilai US$40,6 juta atau menurun 1,85 persen bila dibandingkan dengan Juni 2020 yang US$41,36 juta.

Impor Papua pada Juli 2020 tercatat senilai US$16,82 juta atau menurun 3,62 persen bila dibandingkan dengan impor pada Juni 2020 yang senilai US$17,45 juta.

Impor 10 golongan nonmigas utama pada Juli 2020 tercatat senilai US$7,57 juta atau meningkat 2,42 persen bila dibandingkan Juni 2020 yang sebesar US$7,4 juta.

Impor dari tujuh negara utama pada Juli 2020 tercatat sebesar US$8,67 juta atau menurun 38,35 persen dibanding Juni 2020.

Tiga negara pemasok barang terbesar ke Papua pada Juli 2020 adalah Australia senilai US$8,42 juta (50,04 persen), Malaysia dengan impor senilai US$5,89 juta (35,05 persen), dan Filipina senilai US$1,47 juta (8,76 persen).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini