Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Analis Efek Indonesia memperkirakan indeks harga saham gabungan bakal mampu mencapai level 5.652 pada akhir tahun nanti ditopang oleh daya investor ritel domestik.
Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia Edwin Sebayang menyampaikan saat ini yang menggerakkan pasar berasal dari transaksi yang dilakukan oleh investor ritel sementara investor institusi masih berada pada posisi wait and see.
“Banyak yang diam di tempat seperti dana pensiun dan asuransi. Mungkin asset management masih banyak bergerak, tapi ada juga yang kena kasus. Jadi, sekarag investor ritel yang menjadi andalan,” ujar Edwin kepada Bisnis, Senin (17/8/2020).
Dari sisi aliran modal asing, Edwin menilai selera investor asing akan pulih pada kuartal III/2020 dan kuartal IV/2020 karena muncul harapan pemulihan ekonomi setelah pandemi.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing telah mencatatkan aksi beli bersih atau net buy setidaknya selama tiga hari terakhir berturut-turut senilai Rp142,85 miliar, Rp281,72 miliar, dan Rp127,26 miliar.
“Saya rasa institusi dan asing nanti akan melakukan rebalancing dan mulai masuk lagi,” kata Edwin yang juga menjabat sebagai Kepala Riset MNC Sekuritas.
Adapun, fokus investor institusi dan asing ke depannya sebelum mengambil posisi di pasar saham domestik akan mengarah ke pemulihan ekonomi Indonesia setelah pemerintah dan bank sentral menggelontorkan stimulus.
Pengamat Pasar Modal Priyanto Soedarsono menambahkan bahwa manfaat stimulus dan program yang dijalankan pemerintah untuk menahan dampak negatif Covid-19 terhadap perekonomian setidaknya baru akan terlihat dalam periode 6 bulan ke depan.
Pemulihan IHSG beberapa bulan terakhir pun dinilai sebagai cerminan optimisme pelaku pasar terhadap pemulihan sektor ril di masa depan.
Sebagai contoh, beberapa saham dari perusahaan tercatat yang bergerak di sektor ril mulai bergeliat sementara emiten belum mengumumkan kenaikan laba pada periode sekarang.
“IHSG naik duluan tapi sektor rilnya masih [pulih] secara bertahap, memang agak lambat,” kata Priyanto dalam Talkshow Investasi yang diadakan alumni SMA 70 Jakarta, Senin (17/8/2020).
Sejak indeks menyentuh level terendah 3.937 pada Maret 2020, IHSG telah bangkit 33,27 persen ke level 5.247 pada akhir perdagangan pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel