Bisnis.com, JAKARTA - Pasar diyakini masih akan mampu menyerap surat berharga negara atau SBN kendati pasokan diproyeksi melimpah seiring dengan rencana pemerintah untuk kembali menambal defisit anggaran 2021 melalui lelang instrumen tersebut.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan bahwa kebutuhan pembiayaan utang pemerintah yang sebagian akan dilakukan melalui lelang SBN dinilai akan membuat pasokan surat utang tetap melimpah di pasar.
Namun, proyeksi pasokan SBN itu diyakini masih dapat diserap oleh pasar kendati kondisi masih cukup bergejolak akibat pandemi Covid-19 dan membuat porsi asing kurang dari 30 persen, dibandingkan dengan kondisi normal di kisaran 38 persen.