BI Proyeksi Defisit Transaksi Berjalan 2020 di Bawah 1,5 Persen

Bisnis.com,19 Agt 2020, 14:40 WIB
Penulis: Maria Elena
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan pada tahun ini akan berada di kisaran rendah seiring dengan surplus di neraca pembayaran.

"Defisit transaksi berjalan 2020 di bawah 1,5 persen PDB," ungkap Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Selasa (19/8/2020).

Berkurangnya defisit di dalam transaksi berjalan tersebut dapat menopang ketahanan eksternal sekaligus mendorong penguatan rupiah.

Menurut Perry, perkembangan positif di neraca pembayaran berlanjut positif dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan.

Selain itu, BI melihat aliran modal asing tetap kuat di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.

Sebelumnya, BI mencatat defisit transaksi berjalan mengalami penurunan pada kuartal II/2020 seiring dengan tren surplus neraca barang serta berkurangnya defisit neraca pendapatan primer.

Defisit transaksi berjalan tercatat sebesar US$2,9 miliar atau 1,2 persen dari PDB, lebih rendah dari defisit pada kuartal I/2020 sebesar US$3,7 miliar dolar AS atau 1,4 persen dari PDB.

Defisit kuartal II/2020 juga lebih rendah dibandingkan kuartal I/2019 sebesar US$8,4 miliar atau 3 persen dari PDB.

BI mengungkapkan kontributor utama dari penurunan transaksi berjalan adalah penyusutan defisit neraca pendapatan primer akibat berkurangnya pembayaran bagi hasil terhadap investor asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini