Pendaki Gunung Didorong Terapkan Protokol Kesehatan Berbasis CHSE

Bisnis.com,19 Agt 2020, 19:43 WIB
Penulis: Thomas Mola
Pendaki melintas di Hutan Mati Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (15/4/2017)./Antara-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong para pendaki gunung menerapkan protokol kesehatan berbasis Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability atau CHSE.

Protokol kesehatan berbasis CHSE memiliki peran penting dalam membangkitkan kembali sektor pariwisata, terutama di bidang aktivitas wisata minat khusus.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf Rizki Handayani.

“Protokol kesehatan berbasis CHSE berperan penting meningkatkan kepercayaan wisatawan pada masa adaptasi kebiasaan baru. Dengan meningkatnya kepercayaan wisatawan, maka sektor pariwisata bidang aktivitas minat khusus bisa bangkit kembali,” ujar Rizki dalam keterangan resmi Kemenparekraf, Rabu (19/8/2020).

Kemenparekraf telah melakukan simulasi Penerapan Protokol Kesehatan berbasis CHSE di Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat, Sabtu (15/8) hingga Senin (17/8). Pada sosialisasi ini Kemenparekraf menggandeng influencer, rumah produksi film/production house, dan media.

Rizki menyebutkan ketiga pihak terkait berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat atas pentingnya penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE.

“KOL [Key Opinion Leaders], media nasional, dan production house berperan dalam memviralkan #HikingPapandayan serta mengedukasi para followers-nya mengenai pelaksanaan CHSE. Khususnya di destinasi wisata pendakian gunung,” kata Rizki.

Adapun, influencer yang dihadirkan dalam simulasi ini adalah artis Adinda Thomas dan pegiat Zero Waste Adventure Siska Nirmala.

Selain mengadakan simulasi penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE, Kemenparekraf juga memberikan bantuan berupa sepatu pendakian, jas hujan, tas ransel, serta topi rimba kepada 380 anggota Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI). Produk dan barang yang disumbangkan tersebut merupakan produk buatan dalam negeri dari berbagai daerah.

Rizki menyebutkan hal tersebut merupakan wujud komitmen Kemenparekraf membantu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sekaligus memberdayakan pelaku UMKM.

Menurutnya, membeli produk dalam negeri dapat meningkatkan produsen lokal. Menggunakan produk lokal juga mendongkrak perekonomian daerah, menghindari ancaman resesi, dan memupuk kepercayaan dan rasa bangga dengan produk buatan Indonesia sesuai tujuan program Bangga Buatan Indonesia (BBI).

“Bantuan ini kami berikan untuk membangkitkan semangat yang lebih besar bagi pekerja pariwisata terdampak Covid-19 agar kembali membangun pariwisata Indonesia pada masa adaptasi kebiasaan baru, sekaligus bertepatan dengan momen HUT Ke-75 Republik Indonesia yang bertajuk Indonesia Maju,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini