Aset BBRI dan BMRI Tembus Rp1.300 Triliun. Siapa Juara?

Bisnis.com,19 Agt 2020, 19:55 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Ilustrasi Bank/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah merilis laporan keuangan semester I/2020 pada hari ini (19/8/2020). Aset kedua bank BUMN itu masing-masing sudah tembus level Rp1.300 triliun.

Lantas dari keduanya, siapa yang asetnya tumbuh paling kencang alias paling "ngegas"?

Kedua bank BUMN ini sering saling menyalib peringkat pertama bank beraset tertinggi di Indonesia. Bank Mandiri sempat mencatatkan tertinggi nasional dalam beberapa tahun. Akan tetapi, beberapa kali peringkat tersebut disalip oleh BRI. 

Terakhir kali aset BMRI disalip oleh BBRI pada Desember 2018. Total aset Bank Mandiri saat itu mencapai Rp1.202 triliun, di bawah BRI yang memiliki Rp1.296 triliun.

Adapun, per Juni 2020 aset Bank Mandiri menembus Rp1.359,44 triliun. Secara tahunan (year on year/yoy), realisasi ini naik 10,02% bila dibandingkan dengan Juni 2019 sebesar Rp1.235,63 triliun. Begitu juga secara year to date (ytd), jumlah aset BMRI tumbuh 3,12% dibandingkan dengan akhir 2019 sebesar Rp1.318,25 triliun.  

Sementara itu, Bank BRI mencatatkan jumlah aset sebesar Rp1.387,76 triliun, tumbuh 7,73% (yoy) atau turun 0,2% (ytd) dari sebelumnya sebesar Rp1.416,76 triliun pada akhir 2019. 

Berdasarkan data tersebut, posisi Bank BRI sejauh ini masih ada di peringat pertama bank beraset terbesar nasional, kendati pertumbuhan aset Bank Mandiri sudah lebih kencang pada semester I/2020.

Pembentukan aset kedua bank BUMN itu ditopang oleh penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit. Pertumbuhan dua digit aset Bank Mandiri didorong oleh penghimpunan dana pihak ketiga yang tumbuh sebesar 15,82% (yoy) dan kenaikan kredit sebesar 4,38% (yoy).

Pertumbuhan dana pihak ketiga Bank Mandiri ditopang jenis deposito sebesar 26,60%, diikuti jenis giro sebesar 21,65%. Sementara tabungan tumbuh 2,68%. Adapun, penghimpunan dana pihak ketiga BRI tumbuh 13,49% secara yoy, sedangkan kredit tumbuh 7,73% secara yoy.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Silvano Winston Rumantir menyampaikan Bank Mandiri berkomitmen untuk mencapai kinerja positif sampai dengan akhir tahun ini.

Strategi mencapai kinerja positif dengan fokus pada pertumbuhan kredit, efisiensi biaya, dan akselerasi digitaliasi. Pertumbuhan kredit sampai akhir tahun tetap selektif dengan pertumbuhan diproyeksi di angka single digit.

"Di tengah pandemi ini, tentu ada debitur yang sektornya terdampak. Untuk itu, kita harus tumbuh dengan hati-hati," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini