Singapura Buka Penerbangan ke Selandia Baru dan Brunei

Bisnis.com,21 Agt 2020, 20:30 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini
Patung Merlion berdiri di depan gedung-gedung pencakar langit di Singapura, Selasa (24/3/2020)./Bloomberg-Wei Leng Tay

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Singapura akan membuka izin perjalanan ke Selandia Baru dan Brunei Darussalam pada September 2020.

Kebijakan tersebut diambil setelah pemerintah Negeri Singa tersebut memperlonggar pengawasan perbatasan dengan beberapa negara yang dinilai menanggani penyebaran virus corona atau Covid-19 yang baik.

Dilansir Bloomberg, wisatawan dari dua negara tersebut akan menjalani tes corona saat menginjakkan kaki di Singapura, sebagai ganti dari keharusan karantina, ujar Kementerian Kesehatan Singapura pada Jumat (21/8/2020). Aturan ini mulai berlaku sejak 1 September 2020.

Beberapa pelonggaran border di Singapura antara lain, untuk tempat dengan risiko rendah, pemerintah Singapura akan memangkas durasi karantina dari 14 hari menjadi 7 hari dan memperbolehkan pelancong melakukan karantina di tempat tinggal mereka.

Negara-negara yang mendapatkan kelonggaran di atas antara lain Australia (kecuali negara wilayah Victoria), Macao, China, Taiwan, Vietnam, dan Malaysia. Tes virus corona akan dilakukan untuk mengurus administrasi sebelum masa karantina selama 7 hari berakhir.

Pendatang selain negara tersebut harus melakukan karantina selama 14 hari pada fasilitas yang telah ditunjuk dan harus melakukan tes sebelum masa karantina berakhir.

Pemerintah Singapura juga akan memperbolehkan perjalanan untuk para siswa yang menuntut ilmu di luar neger dan sistem pembelajaran online tidak tersedia. "Pembatasan perbatasan Singapura akan berkembang seiring dengan perubahan situasi global," demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Singapura.

Pengumuman ini keluar setelah Ong Ye Kung, yang baru ditunjuk sebagai Menteri Transportasi, menyatakan pada minggu lalu bahwa Pemerintah Singapura akan mempertimbangkan pembukaan perbatasan kepada pada wisatawan sebagai usaha menarik lebih banyak trafik di bandara.

Adapun, Singapura sangat terpukul oleh pandemi karena industri pariwisatanya sangat bergantung pada wisatawan asing, yang banyak membelanjakan uangnya di tempat perbelanjaan dan tempat wisata.

Pada kuartal II/2020, Singapura masih menerima sebanyak 3.800 wisawatan dan saat ini ekonomi Singapura sedang dalam resesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini