Bisnis.com, JAKARA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau berupaya mendorong pertumbuhan volume ekspor Indonesia melalui penyaluran kredit.
Salah satu perwujudannya, berupa penyaluran kredit melalui BNI Hong Kong kepada Surya Trading Ltd. BNI Hong Kong memberikan kredit sebesar HK$2 juta berupa modal kerja dan fasilitas trading kepada perusahaan importir produk asal Indonesia tersebut.
Penandatanganan perjanjian kredit dilakukan di Hong Kong, Kamis (20/8 yang turut disaksikan Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong dan Makau Ricky Suhendar.
Pemimpin Kantor Cabang BNI Hong Kong Wan Andi Aryadi mengatakan pembiayaan kepada Surya Trading Ltd. merupakan bentuk nyata BNI untuk mendampingi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia agar bisa go global, khususnya memasuki pasar Hong Kong.
Andi menyatakan barang-barang yang diimpor Surya Trading Ltd. adalah barang kebutuhan sehari-hari seperti food and beverage produksi UMKM Indonesia.
“Melalui delapan toko yang dimilikinya dan 80 toko afiliasi, Surya Trading Ltd. tentu bisa menyasar lebih dari 170.000 pekerja migran Indonesia yang ada di Hong Kong. Ke depannya, BNI akan mendorong lebih banyak UMKM, khususnya mitra BNI, mengirimkan barang-barangnya ke Hong Kong,” ujar Andi, lewat keterangan tertulis, Jumat (21/8/2020).
Melalui Surya Trading Ltd., barang-barang tersebut akan didistribusikan ke seputar Hong Kong dengan menyasar pekerja migran Indonesia (PMI) serta termasuk juga penduduk Hong Kong dan Tiongkok.
Ricky Suhendar mengungkapkan konsulat Jenderal RI Hong Kong bersama BNI Hong Kong terus berupaya meningkatkan volume ekspor barang dari Indonesia. “Pemberian kredit kepada Surya Trading Ltd ini adalah salah satu realisasinya. Proses pendekatannya dilakukan bersama-sama oleh Konsul Perdagangan dengan BNI Hong Kong.”
Sementara itu, Alex Chu, pemilik Surya Trading Ltd., mengungkapkan komitmennya untuk terus mengimpor produk dari Indonesia dan menjualnya di Hong Kong.
Fasilitas kredit modal kerja yang didapatkan dari BNI tersebut akan mempermudahnya melakukan pembelian barang. Pasalnya, supplier cenderung meminta pembayaran di muka sebelum pengiriman barang, sehingga ia membutuhkan modal yang cukup besar.
“Saya juga siap membantu jika ada UMKM nasabah BNI yang ingin mencoba memasuki pasar Hong Kong,” ujarnya.
Selain itu, grup usaha perusahaan ini yang bernama Fast Access Corp Ltd juga memiliki usaha agen pengiriman uang ke Indonesia yang telah bekerja sama dengan BNI. Fast Access memanfaatkan 88 toko outlet-nya untuk menarik pekerja migran Indonesia (PMI) melakukan pengiriman uang.
Saat ini, telah ada 30.000 PMI yang terdaftar sebagai nasabahnya, yang volume kiriman uangnya rata-rata per bulan mencapai HK$70 juta atau sekitar Rp130 miliar. Melalui kerja sama ini, diharapkan kenyamanan dan keamanan nasabahnya makin bertambah, sehingga makin banyak PMI yang bisa dilayani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel