Sebulan Sebelum Harga Cetak Rekor, Negara Ini Jual 2/3 Cadangan Emas

Bisnis.com,22 Agt 2020, 06:20 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Banco de la republica atau Bank Sentral Kolombia. Bank sentral mengumumkan penjualan emas senilai US$475 juta pada Juni 2020, sebulan sebelum harga emas mencetak rekor./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Banco de la Republica atau Bank Sentral Kolombia menjual 2/3 cadangan emas pada Juni 2020, sebulan sebelum harga emas menyentuh rekor tertinggi.

Dilansir dari Bloomberg, Sabtu (22/8/2020), bank sentral melaporkan penjualan emas senilai 1,8 triliun peso atau setara US$475 juta . Bila dikonversi ke rupiah, angka itu sekitar Rp7 triliun (Kurs Rp14.771).

Pada Juni 2020, harga emas rata-rata mencapai US$1.736 per troy ounce. Harga emas menyentuh level tertinggi US$2.075 per troy ounce bulan lalu. 

Walaupun hari ini sudah turun ke level US$1.900-an, harga emas sudah naik 28 persen sejak awal tahun sejalan dengan penurunan imbal hasil obligasi ke rekor terendah.

Kilau harga emas bahkan membuat Warren Buffett kepincut dan menelan ludah sendiri. Buffett yang dikenal skeptis terhadap logam mulia, justru mengakuisisi saham Barrick GoldCorp di kuartal kedua lalu.

Untuk diketahui, emas merupakan salah satu alasan Spanyol datang ke Benua Amerika. Kolombia disebut El Dorado, atau tempat kekayaan yang luar biasa. Tapi, negeri kelahiran sastrawan pemenang Nobel Gabriel Garcia Marquez itu tidak punya banyak harta emas.

Data menunjukkan, cadangan emas Kolombia hanya 0,4 persen dari cadangan devisa nasional. Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan Venezuela (77 persen), Bolivia (9 persen), dan Argentina (4 persen).

Meski hanya punya sedikit emas, bank sentral melego cadangan emas dalam rangka 'latihan optimalisasi' yang mana bank sentral memantau suku bunga dan volatilitas aset untuk menentukan kepemilikan portofolio cadangan devisa.

Reli harga emas memberikan titik terang bagi perekonomian Kolombia yang tengah merosot paling dalam sejak satu abad lalu.

Mineros SA, satu-satunya produsen emas yang terdaftar di Bursa Efek Kolombia mencetak kenaikan 9 persen tahun ini, dalam denominasi dolar AS. Sementara saham-saham lain pada indeks telah berjatuhan.

Walaupun melego emas di bawah rekor harga, Kolombia masih mencetak cuan sebanyak US$1,6 miliar di paruh pertama tahun ini. Keuntungan diperoleh dari kenaikan harga obligasi AS, portofolio aset paling banyak yang dimiliki bank sentral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini