Optimisme Investor Menguat, Wall Street Cetak Reli Mingguan Terpanjang

Bisnis.com,22 Agt 2020, 05:00 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat memperpanjang reli mingguan setelah menyudahi akhir pekan dengan kenaikan, ditopang sentimen positif oleh data perekonomian.

Dilansir dari Bloomberg, Wall Street parkir di zona hijau yang mana dipimpin oleh saham-saham teknologi setelah data perekonomian menunjukkan optimisme pemulihan ekonomi dari resesi berada di jalur yang benar.

Indeks S&P 500 membukukan reli mingguan keempat berturut-turut, reli terpanjang tahun ini. Di samping itu, indeks S&P 500 juga mencetak rekor tertinggi sepanjang massa pada pekan ini.

Indeks S&P 500 ditutup di level 3.397,16 atau naik 0,34 persen. Sementar itu indeks Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq Composite juga naik masing-masing 0,69 persen dan 0,42 persen.

Saham Apple Inc melonjak mendekati rekor setelah stock split 1:4 pada hari senin. Saham produsen mesin pertanian Deere & Co juga melonjak setelah prospeknya kian menjanjikan. Pembangunan rumah melonjak karena data menunjukkan penjualan rumah naik 22,16 persen pada Juli 2020.

“Kami mengalami beberapa bulan di mana virus itu menakutkan dan membingungkan. Dan kemudian kami mengalami pemulihan ekonomi awal kami, ”kata Lauren Goodwin, ekonom dan ahli strategi portofolio multi-aset di New York Life Investments seperti dikutip dari Bloomberg.

Dia menambahkan kan,  “Sekarang investor melihat pasar dan berkata, 'Seperti apa pemulihannya?'”

Pemerintah di seluruh dunia masih berada di jalur yang sulit untuk mengurangi pembatasan sosial guna menghidupkan kembali perekonomian. Selain itu, pengendalian gelombang kedua infeksi virus juga menjadi tantangan berat.

Di negara bagian Florida, kasus positif relatif stabil sedangkan tingkat kematian di Arizona turun. Adapun New York melaporkan jumlah pasien rawat inap paling sedikit sejak 16 Maret 2020.

Sementara itu, Eropa bergulat dengan lonjakan infeksi virus. Para pejabat tinggi menginginkan pembatasan ketat untuk membendung laju infeksi.

Berikut perkembangan indikator pasar terkini :

Saham

Mata Uang

Obligasi

Komoditas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini