Cetak Laba Rp117,2 Miliar, Kinerja BRI Syariah (BRIS) Lampaui Induknya

Bisnis.com,24 Agt 2020, 10:01 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor cabang BRI Syariah di Jakarta, Rabu (29/7/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BRISyariah Tbk. membukukan laba bersih mencapai Rp117,2 miliar pada paruh pertama 2020. Perolehan tersebut tumbuh 229,6 persen secara year on year (yoy). 

Kinerja BRI Syariah melampaui induknya yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang mencatatkan penurunan laba sebesar 37 persen yoy pada periode yang sama.

Dalam publikasi laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, Senin (24/8/2020), pembentukan laba BRI Syariah ditopang oleh pendapatan penyaluran dana mencapai Rp1,94 triliun atau tumbuh 19,75 persen yoy. Selain itu, bagi hasil untuk pemilik dana investasi sebesar Rp523,83 miliar, turun 16,85 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019.

Kemudian, pendapatan setelah distribusi bagi hasil mencapai Rp1,42 triliun atau tumbuh 43,03 persen yoy. Laba operasional tumbuh 257,41 persen yoy, dari Rp57,83 miliar menjadi Rp206,69 miliar.

Dalam keterangan resminya, Direktur Utama BRI Syariah Ngatari menyampaikan peningkatan laba bersih pada kuartal II/2020 didukung oleh optimalisasi fungsi intermediasi yang diikuti oleh pengendalian beban biaya dana.

Pada kuartal kedua tahun ini, emiten berkode saham BRIS itu telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp37,4 triliun atau tumbuh 55.92 persen yoy. Segmen ritel menjadi penopang pertumbuhan pembiayaan perusahaan untuk memberikan imbal hasil yang optimal.

Secara rinci, pada kuartal II/2020 perusahaan menyalurkan Rp5,4 triliun untuk segmen mikro yang tumbuh paling tinggi dan menjadi kontributor terbesar. Selain segmen mikro, pertumbuhan pembiayaan juga didukung oleh penyaluran pembiayaan kecil menengah dan kemitraan sebesar Rp2,2 triliun. Selanjutnya, penyaluran kredit konsumer pada kuartal II/2020 mencapai Rp2,5 triliun.

Ngatari menjelaskan, digitalisasi proses pembiayaan melalui aplikasi i-Kurma menjadi salah satu pendorong tumbuhnya pembiayaan BRI Syariah di segmen mikro. Platform ini terbukti efektif meningkatkan kinerja perusahaan karena memungkinkan tenaga pemasar bekerja optimal di konsisi new normal.

Moncernya kinerja perseroan pada kuartal II/2020 juga didorong oleh implementasi Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di Aceh. Sepanjang kuartal II/2020 saja perusahaan telah membuka 26 unit kerja baru di Aceh dengan sistem co-location dengan BRI, sehingga mengakselerasi proses konversi bisnis yang ditargetkan selesai pada semester II/2020.

Total kredit BRI yang telah dikonversi BRI Syariah hingga Juni 2020 mencapai 82,98 persen dari total kredit yang direncanakan akan dialihkan tahun ini. Kemudian Dana Pihak Ketiga (DPK) yang telah dikonversi untuk implementasi Qanun LKS mencapai 53,18 persen dari total yang ditargetkan.

Dari sisi DPK, pertumbuhan dana murah (giro dan tabungan) mencapai 90,79 persen yoy, sehingga meningkatkan rasio dana murah terhadap total dana pihak ketiga (CASA Ratio) hingga mencapai 54,34 persen.

"Pertumbuhan ini menandakan BRI Syariah yang terus mencari peluang di tengah pemberlakuan transisi pembatasan sosial berskala besar. Kami tetap harus tumbuh untuk menjaga keberlangsungan bisnis yang dilakukan secara selektif agar menciptakan pertumbuhan yang berkualitas dan berkelanjutan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini