Tren Belanja Iklan Digital Semester II/2020 Diprediksi Membaik, Ini Indikatornya

Bisnis.com,25 Agt 2020, 22:14 WIB
Penulis: Rahmad Fauzan
Ilustrasi digital marketing/CC0

Bisnis.com, JAKARTA — Peningkatan tren belanja iklan di Indonesia berpeluang besar diikuti iklan di segmen digital yang berpotensi meningkat pada semester II/2020. Hal tersebut terindikasi dari tingginya keyakinan pelaku bisnis akan meningkatnya bujet perusahaan untuk pemasaran digital pada masa mendatang.

Laporan Mobile Marketing Association (MMA) berjudul Covid-19 Impact on Business Sentiment menunjukkan sebanyak 49 persen surveyor yang terdiri atas para petinggi dari perusahaan teknologi informasi (TI), FMCG, turis, transportasi, media dan periklanan, dagang-el, ritel, hingga manufaktur memprediksi bujet untuk pemasaran digital bakal melonjak di masa mendatang.

Country Manager Mobile Marketing Association (MMA) Shanti Tolani massifnya penggunaan teknologi digital selama pandemi virus corona (Covid-19) melanda dinilai menjadi alasan utama.

"Tentu saja pengeluaran perusahaan untuk pemasaran digital akan naik di masa mendatang, termasuk semester II/2020. Pasalnya, selama Covid-19 digital menjadi pusat bagi aktivitas pemasaran. Perubahan perilaku masyarakat akibat PSBB sehingga lebih sering di rumah mendorong terjadinya major shift di industri periklanan," ujar Shanti kepada Bisnis, Selasa (25/8/2020).

Di sepanjang kuartal I, mayoritas perusahaan di Indonesia, tepatnya 79 persen, sudah bergeser menggunakan media pemasaran digital sebagai saluran utama dalam menggaet konsumen.

Sebanyak 68 persen perusahaan di Indonesia memanfaatkan media pemasaran digital dengan tujuan membangun kesadaran konsumen terhadap brand, 53 persen untuk berbagi pengetahuan, dan 50 persen untuk membangun koneksi secara emosional.

Terkait dengan hal tersebut, sejumlah strategi pun dinilai mesti diterapkan oleh perusahaan-perusahaan. Di antaranya, meningkatkan kapabilitas perusahaan dalam pemasaran digital; membangun kemitraan dengan pelaku di ekosistem; memperbaiki koordinasi antar saluran dengan sistem omnichannel.

Kemudian, memonitor tren konsumen dan melakukan penyesuaian produk; mendiversifikasi saluran pemasaran; dan fokus untuk aktivitas CSR untuk membangun citra brand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini