WFH Dorong Jaringan TIK ke Perumahan

Bisnis.com,25 Agt 2020, 21:06 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Pembangunan properti perumahan mewah./Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 membuat aktivitas work from home meningkat dan mendorong masyarakat menyadari kebutuhan prasarana jaringan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan utilitas esensial seperti halnya penyediaan sistem air, listrik, dan gas.

Presdir  PT Indo Internet (Indonet) Djarot Subiantoro mengatakan untuk menunjang kebutuhan tersebut, prasarana sistem TIK yang paling memungkinkan kecepatan dan kestabilan tinggi saat ini adalah jaringan fiber optik terhadap alternatif lain seperti jaringan telepon selular, frekuensi radiom dan satelit.

“Jaringan fiber optik yang diperlukan adalah  jaringan berskala dalam kota (metro) dan jaringan ke dalam gedung atau perumahan,” ujarnya dalam webinar pada Selasa (25/8/2020).  

Djarot yang juga Ketua Umum Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia (Aspiluki) menuturkan banyak gedung dan perumahan mulai menggelar jaringan fiber optik menggandeng operator penyedia layanan TIK. Namun, dengan model bisnis yang diberlakukan saat ini, beberapa telah menimbulkan penguasaan atau monopolistik secara area.

Akibatnya, konsumen tidak memiliki pilihan tingkat layanan yang optimal dari sisi backup, biaya, pilihan, dan kecepatan.

Djarot menjelaskan salah satu metode penyediaan prasarana TIK yang terbaik adalah melalui kolaborasi atau aliansi berjejaring. Caranya, gedung dan perumahan dari sejak perencanaan sampai dengan pembangunan telah memperlakukan prasarana TIK ini sebagai utilitas esensial serupa dengan jaringan sistem air, listrik, gas.

Dari jaringan di dalam gedung, jaringan tersebut selanjutnya dihubungkan ke jaringan metro oleh para operator penyedia layanan TIK di luar gedung atau perumahan.

“Hal ini membuka kemungkinan penyediaan layanan multi-operator dan memberikan opsi yang terbaik bagi konsumen,” kata Djarot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini